JAKARTA (Pos Kota) - Pemerintah sedang menyiapkan skenario agar masyarakat kembali dapat melaksanakan kegiatan produktif di tengah Pandemi COVID-19.
"Hal ini sedang dipersiapkan secara matang agar dalam implementasinya tidak mengalami kendala dan Pandemi COVID-19 dapat dikendalikan," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto di Jakarta.
Yuri mengatakan bahwa skenario itu tidak hanya menyasar pada sektor ekonomi saja. Akan tetapi juga menyinggung soal aspek lainnya seperti sektor pendidikan.
"Bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga kita kembali lagi mulai memikirkan bagaimana proses pendidikan pembelajaran di sekolah, di kampus, sudah mulai harus kita hidupkan kembali, kita jalankan kembali,” jelas Yuri panggilan akrabnya.
Kemudian Yuri juga mengatakan pemerintah dalam hal ini juga sangat serius mempersiapkan agar bagaimana kegiatan keagamaan di rumah ibadah dapat berjalan seperti sedia kala, tentunya dengan memperhatikan beberapa hal yang sekaligus bertujuan untuk mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
"Bagaimana kemudian kegiatan beribadah di rumah-rumah ibadah, juga kita kembalikan seperti semula,” kata Yuri. Dia juga memastikan bahwa semua itu tergantung pada kondisi epidemologi di tiap-tiap wilayah. Sebab, kondisi masing-masing daerah tidak sama.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian-kajian komprehensif untuk mengendalikan epidemologi COVID-19 pada tiap daerah tersebut sebelum kemudian dapat diputuskan untuk menjalankan skenario agar masyarakat dapat kembali produktif di masa pandemi. "Tentunya, ini akan sangat tergantung pada kondisi epidemologi daerah itu saat ini,” jelas Yuri.
Oleh karena itu, lanjut dia tentunya kajian harus komprehensif di masing-masing daerah, karena tujuannya adalah pengendalian epidemologi COVID-19 di daerah itu.
Sebagaimana informasi sebelumnya bahwa, menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per hari Kamis (28/5), terdapat dinamika kasus COVID-19 yang berbeda pada tiap wilayah.
Sebagai contoh bahwa penambahan jumlah kasus positif paling banyak adalah di Jawa Timur sebanyak 171, kemudian Kalimantan Selatan ada 116, DKI Jakarta bertambah 105, Sulawesi Selatan ada 46 dan Sumatera Utara bertambah 30 kasus.
Adapun dalam hal ini, angka penambahan kasus di DKI Jakarta yang paling banyak adalah dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau yang pulang dari luar negeri. Menurut Yuri, para WNI yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.(johara/fs)