Menolak Kedatangan Pemudik

Rabu 27 Mei 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi.

Ilustrasi.

ARUS balik warga menuju Jakarta seusai merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman, baik menggunakan mobil pribadi maupun sepeda motor, mulai terlihat sejak Selasa (26/5/2020). Arus kendaraan mulai padat di semua titik menuju ibukota dari arah Banten, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah.

Kepadatan arus balik ini membuka mata pemerintah, bahwa larangan mudik Lebaran tidak diindahkan warga, dan penyekatan di titik-titik check point saat musim mudik Lebaran, belum efektif. Ternyata jutaan warga bisa lolos melenggang pulang kampung.

Arus mudik ini akhirnya jadi ‘kambing hitam’ melonjaknya penyebaran covid-19 di daerah. Sejumlah daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur angka positim covid-19 melonjak tajam. Bahkan dalam dua hari berturut-turut sebelum Hari Raya Idul Fitri, angka positif corona mencapai 950 kasus/perhari.

Tertinggi lonjakan ada di Jawa Timur. Secara nasional, kasus positif covid nasional kini mencapai 23.165, sembuh 5.877, korban meninggal sudah mencapai 1.418. Kasus penyebaran covid-19 kini lebih banyak di daerah, sementara di Jakarta kurvanya mulai melandai di tengah ketatnya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kini warga Jakarta yang mudik ke daerah akan sulit kembali ke Ibukota. Ketatnya pengawasan di perbatasan serta di titik-titik check point, membuat pemudik tidak bisa masuk Jakarta bila tidak memenuhi syarat. Kebijakan ketat ini dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Menolak kedatangan pemudik kembali ke Jakarta, sejatinya langkah yang tidak bijak bila dilakukan dalam situasi normal. Jakarta adalah kota bersama, tempat semua warga mengais rezeki. Namun dalam situasi tidak normal saat ini, larangan pemudik kembali ke Jakarta, bisa diterima akal sehat.

Kekhawatiran kembalinya pemudik ke Jakarta bakal membawa masalah baru, tidaklah berlebihan. Karena datangnya warga dari daerah, lalu kembali berbaur dengan warga di Jakarta, bisa jadi terjadi saling menularkan covid-19. Itu sebabnya langkah menolak pemudik untuk sementara waktu, harus disikapi dengan bijak sebagai langkah yang harus dilakukan demi kepentingan bersama. **

 

News Update