Riska tak peduli dikatakan sebagai perempuan gatel, kok datangi cowok segala. “Gatel ya biarin, kenapa situ yang repot, disuruh nggaruk juga nggak,” begitu jawab Riska selalu.
Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, Jarwo dipamiti istri dengan alasan mau ke rumah teman. Suami yang sudah punya catatan khusus tentang istrinya, mengiyakan saja.
Tapi diam-diam membuntuti, ke mana saja langkah istrinya. Kok bisa-bisanya itu lho, di musim Corona kok mrana-mrana (kemana-mana). Apa lagi nggak pakai masker, pasti untuk tujuan nggak benerlah.
Benar saja, istrinya ternyata masuk ke rumah kos yang ditinggali Markoto. Belum sampai berbuat memang, tapi perempuan masuk ke kamar lelaki bukan muhrim pastilah ada indikasi tertentu.
Maka dia pangggil Pak RT, dan Markoto dipaksa menikahi Riska. “Begitu saya ceraikan, kamu harus tanggungjawab menikahi. Kalau nggak, awas…..” ancam Jarwo.
Ketimbang jadi urusan polisi, Markoto terpaksa mau menyanggupi. Tapi seumur-umur dia tak pernah membayangkan akan jadi suami dengan menikahi janda sudah punya anak pula. Nasib, nasib…..
Nggak papa, jadi “generasi penerus” kan bagus.” (BJ/Gunarso TS)