JAKARTA - Sebanyak 11 penggiat pertanian perkotaan di Jakarta mengikuti pertemuan Video Conference (Vicon), dengan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI terkait monitoring hasil panen sayur dan buah melalui Aplikasi Zoom, Selasa (28/4/2020).
Dalam percakapan yang dipimpin langsung Kepala KPKP DKI, Darjamuni, para penggiat pertanian perkotaan mengaku bahwa Pademi wabah Virus Corona (Covid-19) tidak menjadi kendala dalam bertanam.
"Kendala tidak ada Pak, bahkan bisa dibilang jenis tanaman yang di panen kali ini bertambah. Tidak hanya sayuran seperti sawi dan pakcoy, tapi juga ada mangga," ucap Dani Arwanto, penggiat pertanian perkotaan di wilayah Tugu Utara, Jakarta Utara.
Menurutnya, hasil panen sayurannya kali ini mencapai 19,7 kilogram, dan mangga 15,4 kilogram. "Meski aktivitas bertani berjalan seperti biasa, tapi kami juga tetap menerapkan pakai masker, sarung tangan dan jaga jarak seperti anjuran pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KPKP DKI, Darjamuni mengaku bangga semua aktivitas urban farming di Jakarta termasuk Kepulauan Seribu masih berlangsung dimasa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dan ada yang membanggakan selain mereka berhasil, ternyata sudah banyak juga hasil panen yang dijualnya. Bahkan ada di satu RPTA , dia panen tapi tidak dijual melainkan untuk dibagikan kepada warga disekitar," jelasnya.
Dengan meneruskan program Urban Farming tersebut, Darjamuni pun nyakin tingkat konsumsi warga DKI terhadap sayuran yang katanya rendah sebelumnya, maka akan bertambah.
Kepala Bidang Dinas KPKP DKI, Mujiati menambahkan, bahwa total hasil panen sayuran dan buah-buahan melalui urban farming atau pertanian perkotaan di DKI, sebanyak 670 kilogram.
"Rinciannya; anggur 1kg, mangga 15,4 kg, butternut 22,5 kg, semangka 300 kg, kangkung 161 kg, samhong 22,3 kg, sawi putih dan pagoda 8 kg, caisim 3 kg, pakcoy 46,8 kg, bayam 74,25 kg, bayam batik 4,9 kg, cabe 3 kg, tomat 850 gram, dan terong 7 kg," paparnya. (deny/tri)