Gegara Corona, Omset Penjualan Beduk Nurdin 'Nyungsep'

Selasa 28 Apr 2020, 14:25 WIB
Nurdin penjual bedug di Jl. KH. Mas Mansyur, Tanah Abang

Nurdin penjual bedug di Jl. KH. Mas Mansyur, Tanah Abang

JAKARTA –  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat  omset penjual bedug musiman yang berada di Jalan KH Mas Mansyur Tanah Abang, Jakarta Pusat, nyungsep.

Nurdin (53), salah satu penjual Bedug  yang sehari - harinya bekerja di pasar kambing  mengakui omset ramadhan tahun ini turun sangat drastis dibanding tahun lalu.

"Ramadhan tahun lalu bisa menjual minimal 5 bedug dan 5 kulit perhari kalau di total bisa 200 bedug selama bulan puasa, sekarang jual satu bedug pun susah" kata Nurdin saat berbincang dengan poskota.id,  Selasa (28/43/2020).

Nurdin yang sudah 30 tahun berjualan bedug mengaku nekat bertahan di tengah wabah Covid-19. “Teman yang lain gak berani (takut rugi), saya nekat saja jualan, lihat saja tiap ramadhan biasanya rame yang jual bedug, sekarang kosong, saya berfikir kalau di rumah saja saya mati bukan karena corona tapi karena kelaparan, "  lanjut Nurdin.

Bapak dari tiga anak itu tak hanya menjual, ia pun membuat sendiri bedug - bedug tersebut dari yang ukurannya kecil hingga besar. harga nya bervariasi, Bedug yang besar dijual dengan harga Rp 600 ribu, dan yang kecil Rp 150 ribu, dan kulit kambing dijual dengan harga Rp 200 ribu.

"Untuk menutupi kebutuhan sehari2 hari kalau jualan bedug sepi saya jadi tukang parkir di depan sini, " ucap Nurdin.

Nurdin berharap Ramadhan tahun ini penjualan bedug masih bisa berjalan. "Semoga saja mendekati lebaran penjualan bedug meningkat, biar anak, istri bisa lebaran dengan tenang, " tutup nurdin. (yono/tri) 

News Update