DEPOK – Dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Depok tidak hanya terasa bagi kalangan ibu rumah tangga yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari, namun dirasakan juga oleh sejumlah murid SMP kurang mampu di daerah Tapos.
Mereka tidak bisa belajar mengikuti sistem online di rumah yang dianjurkan pemerintah daerah Kota Depok, karena tidak memiliki perangkat gudget seperti HP.
Ke tujuh pelajar SMP Islam Nurus Skhi Tapos, tidak dapat mengikuti pembelajaran di rumah atau Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (EPJJ).
Berdasarkan peraturan pemerintah daerah terkait PSBB salah satunya meliburkan sekolah siswa belajar secara online membuat ketujuh pelajar yang dirasa cukup berprestasi tersebut menjadi telantar.
Menurut Kepala Sekolah SMP Islam Nurus Skhi, Maryani Ulfa, Spd.I ketujuh pelajar tersebut rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu dan mendapat bantuan dari yayasan dengan sekolah gratis.
"Selama penerapan PSBB berlangsung di Depok sudah berjalan 7 hari ketujuh siswa yaitu Achmad Rafli Purwandana, Ayu Isabella, Dira Pratama, Lorenzo Aprilian,Muhammad Triansyah, Rizki Rifaldi, dan Tri Swasti tidak dapat mengikuti pelajaran dari guru yang diberikan secara online. Hal ini dikarenakan ketujuh murid tersebut tidak memiliki alat komunikasi hp," ujarnya kepada Poskota di ruang kerjanya, Senin (20/4) pagi.
Sebagai penanggung jawab sekolah, guru yang akrab dipanggil ibu Ulfa ini menginformasikan langsung ke Lurah Tapos dan langsung mendapatkan respon positif dengan memberikan bantuan masing-masing Hp untuk murid kurang beruntung tersebut.
"Alhamdullilah berkat tanggap tiga pilar dibantu anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Tapos Bripka Asep dan Lurah Tapos Tri Sutanto, mereka solidaritas melakukan penggalangan dana dan didapatkan sejumlah donatur untuk memberikan hp ke para siswa agar bisa belajar dari rumah,"ungkapnya.
Pihaknya mengucapkan rasa terima kasih kepada para donatur dan khususnya bagi tiga pilar yakni Bhabinkamtibmas Tapos dan Lurah Tapos yang telah mau membagi waktu untuk membantu para pelajar yang sedang kesulitan dan semoga dapat bermanfaat.
Sementara itu Wakapolsek Cimanggis AKP Imam mengatakan tiga pilar Kelurahan Tapos saling bahu membahu dalam program pemerintah terkait PSBB dengan menggalang aksi solidaritas membelikan 7 unit hp sebagai penunjang pendidikan bagi ke tujuh siswa SMP agar tidak putus belajar.
"Sebagai anggota polri yang bertugas menjadi pelindung, pengayom bagi masyarakat, sudah semestinya jika ada warga yang kesulitan apalagi pelajar dibantu," tuturnya.