Sementara itu, H, napi yang menjadi pengendali mengaku dalam mengendalikan peredaran ganja itu, ia mendapat telepon seluler dari orang dalam. "Beli handphonenya dari orang dalam, lengkap dengan kartu dan pulsanya," ujarnya.
Aksi itu sudah dilakukan dua kali sejak H mendekam dalam lapas. Keuntungan kejahatannya digunakan untuk biaya hidup didalam lapas. "Jadi kalau pesan 500 kilogram, nanti yang uang hasil penjualan 400 kilogram buat modal lagi, sisanya untuk hidup," ungkapnya. (ifand/yp)