Makin gede itu anak kira-kira usia balita, Ratman melihat bahwa bocah itu ada sedikit miripnya dengan Sarjudi. Maka dia mulai menduga-duga, apakah istrinya ada main dengan lelaki tetangganya itu.
Maka iseng-iseng dia menanyakan hal itu pada istrinya. Ternyata Atikah tak bisa mengelak, keceplosan bilang bahwa bocah itu memang ada darah Sarjudi mengalir di dalamnya. “Saya sudah 6 tahun berselingkuh sama dia,” katanya mengaku.
Tentu saja Ratman kaget, tapi tak diperlihatkan benar. Hanya batinnya mencatat, Sarjudi harus diberi pelajaran.
“Dia berani “menusuk” istriku, harus ganti kutusuk kau,” begitu prinsipnya. Dia terus mencari peluang, kapan bisa mengeksekusi lelaki tetangga itu.
Hari nahas Sarjudi tiba beberapa hari lalu. Pas Ratman pulang dari kantor sore itum, dia melihat Sarjudi main ke rumah sedang ngobrol bersama mertua wanitanya.
Diam-diam dia ambil pisau dan kemudian dibuat menyerang Sarjudi. Mertua sempat menarik tubuh Ratman sampai jatuh, tapi begitu bangun kembali menghajar Sarjudi. Dengan sejumlah tusukan di tubuhnya, Sarjudi dilarikan ke RS Kasih Ibu, Solo, tapi tak tertolong jiwanya.
Kasihan Sarjudi, mengaliri darah ke anak Atikah, darah dia sendiri mengalir sampai bikin ajal. (gunarso ts)