ARAB SAUDI- Dua organisasi hak asasi manusia, Amnesty International dan Human Rights Watch, mengatakan mereka menerima informasi yang dapat dipercaya bahwa sejumlah perempuan Arab Saudi, yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk mengemudi, telah disiksa dalam tahanan. Dikatakan, salah satu di antara mereka juga mengalami pelecehan seksual selama berada dalam tahanan. Pihak berwenang Arab Saudi menangkap sejumlah aktivis perempuan awal tahun ini. Selain aktivis perempuan, sejumlah ulama dan intelektual berpengaruh juga ditahan. BBC telah menghubungi pemerintah Arab Saudi untuk meminta tanggapan tetapi belum dijawab. 'Disiksa penyelidik bertopeng' Namun, dalam keterangannya kepada Wall Street Journal, seorang pejabat mengatakan bahwa kerajaan itu "tidak menyetujui, mendukung, atau mengizinkan penggunaan penyiksaan". Baik Amnesty International maupun Human Rights Watch mengeluarkan pernyataan pada Selasa (21/11) yang berisi informasi rinci tentang dugaan penyiksaan yang dialami oleh para aktivis HAM, termasuk tahanan perempuan. Tak kurang tiga orang dari aktivis perempuan yang mengkampanyekan hak perempuan untuk mengemudi di Arab Saudi dilaporkan disiksa oleh tim penyelidik bertopeng selama proses interogasi awal dan bekas-bekas siksaan itu tampak di tubuh mereka. Setidaknya salah seorang di antara aktivis perempuan yang ditahan dilaporkan telah berusaha untuk melakukan bunuh diri beberapa kali. Para aktivis, kata Amnesty International, tidak bisa berjalan atau berdiri sebagaimana mestinya setelah disetrum dan dicambuk. Human Rights Watch juga menyebutkan adanya penyetruman dan pencambukan dan "pemaksaan ciuman dan pelukan" yang dialami setidaknya tiga perempuan yang ditahan. Sebelumnya pihak berwenang Arab Saudi menuduh para aktivis perempuan itu melakukan tindak kejahatan, termasuk menjalin kontak mencurigakan dengan pihak-pihak asing. Adapun media setempat menyebut mereka sebagai pengkhianat. Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, tahun lalu mendapat pujian karena meluncurkan program modernisasi, termasuk pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan. Namun kalangan penentangnya mengatakan perombakan itu disertai dengan tindakan keras terhadap pembangkangan. Arab Saudi juga menghadapi tekanan internasional sehubungan dengan pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, di konsulatnya di Istanbul, Turki pada tanggal 2 Oktober lalu.(BBC)
Arab Saudi 'Menyiksa Aktivis Perempuan'
Kamis 22 Nov 2018, 06:28 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update
Link Live Streaming Manchester United vs Bournemouth di Liga Inggris Pukul 03.00 WIB
Selasa 16 Des 2025, 02:25 WIB
TEKNO
Bocoran Spesifikasi Oppo Reno 15c Terungkap! Dibekali Baterai 6500 mAh dan Chipset Snapdragon 7 Gen 4
15 Des 2025, 22:00 WIB
JAKARTA RAYA
Satpol PP Kota Depok Tertibkan 70 Bangunan Liar yang Berdiri di Sempadan Sungai
15 Des 2025, 21:46 WIB
TEKNO
Cuma Rp1 Jutaan! 5 HP Tahan Air dan Tahan Banting yang Layak Dibeli di 2025
15 Des 2025, 21:30 WIB
Nasional
Satgas PKH Identifikasi Puluhan Perusahaan Diduga Picu Banjir dan Longsor di Sumatra
15 Des 2025, 20:26 WIB
Daerah
Minimalisasi Potensi Banjir, DLH Purwakarta Ajak Masyarakat Kelola Sampah secara Mandiri
15 Des 2025, 20:20 WIB
OTOMOTIF
Aletra Catat Perjalanan Tahun Pertama, Siapkan Langkah Ekspansi 2026
15 Des 2025, 20:04 WIB
TEKNO
Rekomendasi Hp Gaming Murah RAM Besar untuk Main Game Berat Anti Lag, Mana yang Paling Worth It?
15 Des 2025, 20:00 WIB
JAKARTA RAYA
Sejumlah Murid SDN Pajeleran 01 Bogor Diduga Diperlakukan Diskriminatif oleh Wali Kelas, Pihak Sekolah Beri Klarifikasi
15 Des 2025, 19:51 WIB
Nasional
BNN Terima Penghargaan OPSI dari Kemenpan RB Atas Inovasi Layanan Rehabilitasi Pada Kelompok Rentan
15 Des 2025, 19:44 WIB
OTOMOTIF
Kolaborasi YNCI Tangerang dan ONE Indonesia Meriahkan Anniversary ke-10
15 Des 2025, 19:12 WIB
Nasional
Percepat Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra, Menko PM Resmikan Penerbangan Kualanamu ke Bener Meriah
15 Des 2025, 19:08 WIB
TEKNO
MIFX Terdaftar OJK Belum? Ini Ulasan Lengkap Keamanan dan Legalitas Platform Trading Forex
15 Des 2025, 19:01 WIB
JAKARTA RAYA
Polisi Belum Tetapkan Pemilik Gedung Terra Drone Jadi Tersangka, Ini Alasannya
15 Des 2025, 18:47 WIB
Daerah
Antisipasi Potensi Bencana saat Nataru, BPBD Lebak Siagakan 30 Personel
15 Des 2025, 18:35 WIB