JAKARTA - Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar menegaskan, Perhutanan Sosial Ini merupakan program murni dari Presiden Jokowi dalam konsep yang utuh untuk pemerataan ekonomi dengan urut-urutan akses kawasan hutan, fasilitasi sarana usaha termasuk finansial/atau untuk masyarakat desa hutan bisa bermata-pencaharian, pelatihan untuk manajemen usaha rakyat dalam sistimatis seperti manajemen korporat. Perhutanan Sosial dilaksanakan secara klaster dan akhirnya akan tumbuh pusat ekonomi domestik. Dengan cara ini kesempatan kerja terbuka luas dan penurunan kemiskinan akan signifikan. Program gagasan Presiden Jokowi ini berbeda dari program pemberdayaan desa hutan di masa lalu yang juga tidak dapat berkembang saat itu hingga akhir 2016. “Perintah bapak Presiden ini akan terus ditingkatkan dan dipercepat tahun depan untuk menpercepat aktualisasi mensejahterakan masyarakat dari sumber daya hutan,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya, kemarin. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total lahan garapan dari SK Perhutanan Sosial yang diberikan kepada masyarakat Jawa Barat yakni seluas 8.617 hektare, terdiri atas 2.943 hektare SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) untuk 2.252 Kepala Keluarga (KK) dan 5.674 hektare skema Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULIN KK) untuk 3.207 KK. Adapun rincian penerima SK ini berasal dari 8 (delapan) daerah di Jawa Barat. Yaitu dari Kabupaten Cianjur sebanyak 2 SK Kulin KK seluas 1.163,37 Ha untuk 346 KK; Kabupaten Cirebon sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 103 Ha untuk 73 KK; Kabupaten Garut sebanyak 11 SK Kulin KK seluas 2.310,07 Ha untuk 1.216 KK dan 8 SK IPHPS seluas 861 Ha untuk 902 KK. Selanjutnya Kabupaten Indramayu sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 363 Ha untuk 370 KK, dan 2 SK IPHPS seluas 450 Ha untuk 297 KK; Kabupaten Bandung sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 306,13 Ha untuk 137 Ha dan 3 SK IPHPS seluas 1.255 Ha untuk 907 KK. Selain itu Kabupaten Majalengka sebanyak 5 SK Kulin KK seluas 1.081,25 Ha untuk 901 KK; Kabupaten Sukabumi sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 63,57 Ha untuk 54 KK dan 1 SK IPHPS seluas 377 Ha untuk 146 KK; Kabupaten Sumedang sebanyak 1 SK Kulin KK seluas 283,9 Ha untuk 110 KK. Sementara itu Pada kesempatan acara penyerahan yang digelar di Taman Hutan Rakyat Juanda, Kota Bandung, Minggu, (11/11), diserahkan bantuan KUR, CSR, yang secara simbolis diserahkan oleh Menteri Darmin dan Menteri BUMN, Rini Soemarno. Bantuan bibit juga diserahkan secara simbolis dari Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya kepada masyarakat. Penyerahan Dipercepat Sebelumnya Presiden Jokowi mengungkapkan, setiap dirinya berkunjung ke daerah untuk mendengar aspirasi rakyat, urusan perhutanan sosial ini merupakan salah satu yang sering ia dengar. Untuk itu, ia pun memerintahkan jajarannya agar mempercepat proses penyerahan SK ini. "Saya sudah perintahkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri BUMN yang membawahi Perhutani, Menteri BPN, agar ini dipercepat karena saya tahu setiap saat ke kampung, ke desa, itu yang diinginkan," ujar Presiden Joko Widodo. Penegasan Presiden itu disampaikan ketika menyerahkan langsung sejumlah Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial kepada masyarakat di Provinsi Jawa Barat, dalam acara penyerahan yang digelar di Taman Hutan Rakyat Juanda, Kota Bandung, Minggu, (11/11) petang. Presiden menyebutkan bahwa di Jawa Barat sendiri ada potensi 160 ribu hektare hutan yang SK-nya bisa diberikan kepada masyarakat. Namun demikian, hingga saat ini yang diberikan masih sedikit, yaitu baru 10.100 hektare. "Jadi tadi yang diserahkan kepada bapak, ibu, semuanya adalah SK ini, keputusan Menteri LHK yang memberikan hak kepada bapak ibu semuanya untuk mengolah selama 35 tahun. Resmi! Setelah 35 tahun habis mau diperpanjang silakan. Tapi hak hukumnya jelas, ini pegang ini," tegasnya. Dengan pemberian SK perhutanan sosial ini, Presiden pun berharap masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada dengan produktif. Ia pun memberikan masyarakat kebebasan untuk menanaminya dengan berbagai komoditas, misalnya kopi, buah-buahan, atau tanaman holtikultura, terutama yang cocok dengan iklim dan cuaca setempat. "Tapi kalau mau menanam, dihitung mana yang menguntungkan, mana yang mempunyai harga jual baik. Seperti tadi Pak Gubernur sampaikan, fokus pada produk-produk unggulan, kopi. Kopi di Jabar ini dijual mahal kalau diekspor keluar negeri. Jadi jangan dijual murah. Kopinya enak, jualnya murah, rugi kita. Petani rugi negara juga rugi," ungkapnya. Ketika Presiden Joko Widodo berbincang dengan masyarakat di atas panggung, beliau mendengar potensi-potensi dari setiap petani. Presiden kemudian berpesan agar para penerima SK dapat memilih produk-produk unggulan yang paling tepat dan sesuai dengan potensi daerahnya. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil manfaat yang besar dari program Perhutanan Sosial. Dalam acara yang bertajuk "Hutan Sosial Untuk Pemerataan Ekonomi" ini, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. (*/win)
Menteri LHK: Perintah Presiden Penyerahan SK Perhutanan Sosial Dipercepat
 Selasa 13 Nov 2018, 09:08 WIB 
  
 Editor 
  [email protected]  Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update
 Empat Pemuda Bersenjata Tajam di Bekasi Gagal Tawuran Usai Terjaring Polisi dalam OKJ
Selasa 04 Nov 2025, 20:06 WIB
  JAKARTA RAYA  
  Orang Tua Murid di Jakbar Terima MBG jika Dimasak Kantin Sekolah
 04 Nov 2025, 20:06 WIB 
 
 
   JAKARTA RAYA  
  Banjir di Sukatani Bekasi Mulai Surut, Warga Terdampak Capai 1.810 KK
 04 Nov 2025, 20:00 WIB 
 
   TEKNO  
  Spesifikasi dan Fitur Unggulan vivo X300 Pro yang Punya Kamera Super Canggih, Cek di Sini
 04 Nov 2025, 20:00 WIB 
 
   TEKNO  
  Target Rilis HP Samsung Galaxy S26 Series Sudah Diketahui, Catat Tanggalnya!
 04 Nov 2025, 20:00 WIB 
 
   EKONOMI  
  Bagaimana Spread Rendah Membantu Trader Indonesia Berdagang Lebih Efisien
 04 Nov 2025, 19:57 WIB 
 
   TEKNO  
  Cara Edit Foto Nonton Konser K-Pop BLACKPINK dan BTS: Hasil Realistis dengan Prompt Gemini AI
 04 Nov 2025, 19:50 WIB 
 
   OLAHRAGA  
  Thom Haye Sebut Persib Bandung Makin Kompak, Siap Tempur Lawan Selangor FC
 04 Nov 2025, 19:46 WIB 
 
   JAKARTA RAYA  
  Tiga Rumah di Sumur Jambu Jaktim Rusak Parah Akibat Tanah Ambles, Diduga Dipicu Erosi Saluran Air
 04 Nov 2025, 19:34 WIB 
 
   OLAHRAGA  
  Jelang Persib Bandung vs Selangor di ACL 2, Uilliam Barros Akui Optimis
 04 Nov 2025, 19:32 WIB 
 
 
   HIBURAN  
  Kenapa Pandji Pragiwaksono Akui Kesalahan dan Minta Maaf ke Masyarakat Toraja? Ini Penjelasannya
 04 Nov 2025, 19:20 WIB 
 
   TEKNO  
  iQOO Z10R Buktikan HP Berkualitas Tak Harus Mahal, Dibanderol Mulai Rp3 Jutaan
 04 Nov 2025, 19:20 WIB 
 
   TEKNO  
  5 Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Bayar 2025, Bisa Hasilkan Saldo DANA Gratis hingga Ratusan Ribu Rupiah
 04 Nov 2025, 19:10 WIB 
 
   TEKNO  
  Bocoran iPhone 18 Pro Tampil dengan Warna Burgundy dan Coffee, Desain Makin Elegan
 04 Nov 2025, 19:00 WIB 
 
   JAKARTA RAYA  
  Pramono Perintahkan Wali Kota Jakbar Cek Lokasi Kali yang Jadi tempat BAB Warga Palmerah
 04 Nov 2025, 18:59 WIB 
 
 
   JAKARTA RAYA  
  Pemuda Suku Baduy Dibegal di Jalan Pramuka Jakpus, Polisi Buru Empat Pelaku
 04 Nov 2025, 18:43 WIB