KAPAN terakhir Anda ke Pasar Baru dan membuat tulisan indah untuk kartu Idul Fiti, Natal, Ultah atau nama di sertifikat? Tentulah sudah lama sekali. Satu dua orang penulisnya masih ada di sana, tapi pengunjung sudah menyepi. Komputersasi dan teknologi ‘printing’ telah menggusurnya, bersamaan dengan tradisi mengirim kartu ucapan selamat, lewat pos pada sahabat dan kolega di luar kota, yang populer dilakukan di tahun 1980-an90-an – yang juga menghilang. Sudah diganti engan kartu elektronik, meme, di Facebok atau WhatsApp (WA). Kini yang sedang marak adalah seni karikatur. Di jajaran kios di depan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) Pasaar Baru kini bayak terpampang wajah-wajah dalam karikatur dan lukisan potret, selain pemandangan, bunga serta lukisan lainnya. “Semua sudah diganti sama komputer, “ kata Bang Zali, 56, salahsatu pelukis yang mangkal di sana, kepada Pos Kota yang menyambanginya, siang itu. “Dulu saya sempat ikut panen, malah diundang ke stadiun teve dan kantor-kantor yang lagi bikin acara. Saya yang nulis nama peserta sertifikatnya “ katanya, mengenang. “Bisa nulis sampai 200 nama di sertifikat sekali duduk.” Kiosnya di Pasar Baru kini tengah dibongkar untuk penataan. Bang Zali dan 28 siniman pelukis dan karikaturis lainnya yang tergabung dalam paguyuban seniman lukis di Pasar Baru pun, untuk sementara bergeser. “Mau dibikinin kios yang lebih bagus dan lebih nyaman sama Dinas UKM DKI Jakarta, “ katanya. “Sampai 50 hari ke depan.” Paguyuban seniman itu dipimpin oleh Mas Wito, 52, sejak 1997 dan Bang Zali menjadi wakilnya. Mas Wit, panggilan Wito berurusan dengan pihak luar, Pemprov DKI Jakarta dan lainnya, sedangkan Zali mengelola organisasi ke dalam. “Kami semua rukun di sini, karena sudah pada dewasa, malah sudah tua. Ya, gesek gesek dikit antar teman ada juga. Wajar lah, “ papar pria asal Pekalonga ini. Azali, nama lengap Bang Zali, dibesarkan oleh pekerja batik, ayahnya pembatik Pekalongan. Darah seni menurun padanya, dengan kemampuan membuat tulisan indah dan lukisan realisme. Dia merantau ke ibukota sejak kecil. Ayah lima anak ini menafkahi keluarganya dari menggamabar. Seorang anaknya menurun bakat suka melukis juga, “Yang perempuan, dan sudah gadis, “ katanya. DIBATASI Jumlah pelukis dan karikaturis di Pasar Baru dibatasi 30-an seniman saja, sesuai pendataan awal dari Pemprov DKI Jakarta. Mereka dibina oloh Dinas UKM dan Dinas Kebudayaan. Masing-masing memegang kartu Bank DKI untuk iuran pembayaran pembinaan Rp100 ribu/bulan. Listrik kios bayar sendiri, antara Rp20-30 ribu/ bulan, sesuai pemakaian. “Pakai token, “ ucapnya. Kios seniman lukis dan karikatur Pasar Baru buka mulai pk 09:00 hingga 21:00 malam hari. Sebagai seniman bekerja sesuai dengan mood. “Tapi kalau ada pesanan dan sudah janji, ya, mau nggak mau dikerjain “ kata Bang Zali, terkekeh. Selepas kejayaan era tulisan indah, rezeki Bang Zali kini datang dari melukis karikatur. “Sekarang musimnya kasih hadiah ulang tahun atau naik pangkat pakai karikatur. Misalnya, buat bos yang hobbynya main golf, dikasih karikatur orangnya lagi main golf, “ katanya mencontohkan. Dia mematok tarif Rp700 ribu untuk satu wajah pada lukisan berukuran 30 x 40 cm. Pengalaman mengesankan sebagai pelukis Pasar Baru terjadi ketika dia membuat lukisan Uje, ustadz Jefry Al Buchori. Dia melukis fotonya karena merasa kehilangan sosok itu beberapa sesaat setelah diberitakan meningal. Tak lama kemudian lukisan yang dipajang di kiosnya ditawar orang. “Saya tiga kali bikin, tiga tiganya diambil orang, “ kenangnya . Dia pun membuat satu lagi untuk dipajang hinga kini. Kalau ada yang mau dia pun akan melepaskan. “Waktu itu, sih, spontan saja. Ramai pemberitaanya, saya menyalurkan dengan melukis, “ katanya, sambil duduk di samping lukisan Uje itu dan berpose untuk Pos Kota. - dimas.
Kisah Bang Zali dan Lukisan Uje
Kamis 11 Okt 2018, 02:14 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Seleb
Abidzar Ungkap Kerinduannya pada Sang Ayah, Mendiang Ustaz Jeffry Al-Buchori
Selasa 13 Apr 2021, 17:14 WIB
News Update
Nasional
Tunjangan Sertifikasi Guru TW 3 Belum Cair? Cek Validasi Data di Info GTK
05 Nov 2025, 15:58 WIB
OLAHRAGA
Jelang Laga Selangor FC, Persib Bandung Dihangatkan Rumor Transfer Joey Pelupessy
05 Nov 2025, 15:50 WIB
TEKNO
Review Vivo Y21d: Smartphone Tangguh dengan Baterai 3 Hari dan Fitur IP68/69
05 Nov 2025, 15:50 WIB
TEKNO
Rekomendasi HP Motorola Edge 60 Pro, Flagship Tangguh dengan Layar Super Cerah 1600 Nits
05 Nov 2025, 15:40 WIB
JAKARTA RAYA
Pertama di Jabar, 11.666 Pekerja Rentan di Bekasi Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
05 Nov 2025, 15:36 WIB
JAKARTA RAYA
Kail Pancing Tersangkut pada Telinga, Remaja di Bogor Panggil Damkar
05 Nov 2025, 15:33 WIB
Nasional
Data Belum Valid? Guru Diminta Segera Cek Info GTK agar SKTP dan Tunjangan Profesi Tidak Terhambat
05 Nov 2025, 15:20 WIB
TEKNO
Tak Perlu Mahal! Ini Rekomendasi 6 HP Harga Rp1 Jutaan dengan Chipset Snapdragon yang Sudah Bisa Jadi Andalan Sehari-hari
05 Nov 2025, 15:10 WIB
TEKNO
OPPO Reno14 Pro Resmi Rilis, Kamera 200MP Baterai 6200mAh Super Tahan Lama
05 Nov 2025, 15:00 WIB
TEKNO
Apa Istimewanya iPhone 17 Air? Cek Kelebihan dan Harga Terbaru November 2025 di iBox
05 Nov 2025, 15:00 WIB
HIBURAN
Rehabilitasi 3 Bulan untuk Onadio Leonardo: Polisi Ungkap Alasan di Balik Keputusan Non-Pidana
05 Nov 2025, 14:47 WIB
EKONOMI
Modal Mulai Rp1.000 Bisa Investasi Emas di Aplikasi DANA, Begini Caranya
05 Nov 2025, 14:44 WIB
TEKNO
Panduan Klaim Saldo DANA Kaget 5 November 2025: Pastikan Keamanan Akun Anda!
05 Nov 2025, 14:40 WIB