Suara Gamelan dan Sinden Mulai Mengalun di Monas, Penonton Wayang Mengalir

JAKARTA – Malam Minggu ini pukul 19.00 alunan gamelan Jawa disertai gending menggema di silang Monas Jakarta. Tak ayal hal ini pun sontak membuat para  pengunjung Monas penasaran dari mana asal alunan gamelan tersebut. Maka, tak lama kemudian, suasana sisi timur Monas mulai ramai, penonton mengalir datang. Ya, begitulah suasana dimulainya pergelaran wayang kulit semalam suntuk dalam rangka HUT ke-48 Harian Pos Kota. Pentas ini menghadirkan dalang Ki Gunarto Guno Talijendro, yang cekatan dengan adegan-adegan salto wayangnya. Malam itu, bagi sebagian orang lainnya, alunan gamelan dan suara swarawati (sworowati = sinden) membuat penasaran para pengunjung Monas. Maka, mereka mencari sumber suara tersebut, dan akhirnya rasa penasaran meraka pun terungkap kala melihat simpingan wayang, gunungan dan tatanan sejumlah tokoh wayang yang ada di sisi timur silang Monas Jakarta. "Oh ono wayangan toh neng kene. Wow iyo, Pos Kota ulang tahun. Tiap tahun kan pasti wayangan," ujar Samiran warga Madiun Jawa Timur, yang mengaku mencari rejeki di Jakarta. Samiran yang bersama istrinya Endang pun segera marepat ke pegelaran dengan gagap gempita. Hal serupa pun diungkapkan oleh Kardi warga Gunungkidul yang sudah sedari sore hari menunggu sang  dalang Ki Gunarto Gunotalijendro yang ia sangat kagumi, maklum satu daerah dengan Ki Dalang."Mumpung sempat Mas, mau lihat Ki Gunarto Salto Ping Seket," terangnya. Pegelaran yang mengangkat lakon "Misteri Pancasonya Wreksaning Bumi" ini digelar dalam rangka HUT Pos Kota yang ke- 48, yang tujuannya tak lain adalah untuk tapak tilas perjuangan Pos Kota yang tetap eksis memberikan informasi kepada masyarakat di tengah tantangan zaman digital dewasa ini. Lakon ini berkaitan dengan  cerita  pusaka tiga zaman "Pancasonya Wreksaning Bumi". ujar sang Dalang Ki Gunarto Gunotalijendro. Untuk lebih jelasnya, kita simak dalam pergelarannya semalam suntuk di Monas malam ini. (cw4/win)