KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjaga dan melindungi kekayaan negara dari berbagai upaya penjarahan. Ia menegaskan siap menghadapi siapa pun yang berusaha merugikan keuangan negara demi kepentingan rakyat Indonesia.
"Saya kalau bicara kekuatan asing, saya diketawain, saya tidak peduli. Bagi saya, mati untuk rakyat adalah sebuah kehormatan,” ucap Prabowo dalam sambutannya saat menghadiri kegiatan Penyerahan Hasil Penyelamatan Keuangan Negara di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 24 November 2025.
Namun demikian, Prabowo mengakui bahwa sikap tegasnya kerap menuai ejekan, termasuk saat menyinggung adanya kekuatan asing yang tidak menginginkan Indonesia berdiri kuat dan mandiri. Namun ia menegaskan dirinya tidak gentar dengan ejekan yang kerap ditujukan kepada dirinya lantaran sikap tegasnya tersebut.
Baca Juga: Pramono Anung Ungkap Tarik Ulur Penetapan UMP Jakarta
Dalam kesempata itu, Prabowo juga menyampaikan kebanggaannya kepada Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) yang disebutnya sebagai “pendekar sejati” dan patriot bangsa. Karena, kata dia Satgas PKH berani menegakkan kebenaran di tengah perlawanan dan tekanan para maling kekayaan negara.
Terima kasih keberanian saudara-saudara, menurut saya kalian adalah pendekar-pendekar sejati, kalian adalah patriot bangsa," tegas Prabowo
Prabowo juga mengibaratkan negara sebagai tubuh manusia, sementara kekayaan negara dianalogikan sebagai darah yang menopang kehidupan. Menurutnya, kebocoran keuangan yang terus terjadi akibat korupsi dan praktik ilegal lainnya dapat melemahkan bahkan menghancurkan negara.
“Jika darah terus keluar sedikit demi sedikit, tubuh manusia pasti akan jatuh sakit dan kolaps. Negara pun demikian. Ketika kekayaan bocor karena dirampok, dimanipulasi lewat laporan palsu, praktik under invoicing, suap kepada pejabat, serta penyelundupan keluar dan masuk negeri, maka negara sulit bertahan,” kata Prabowo.
Baca Juga: Resmi Naik! UMP DKI Jakarta Tembus Rp5,7 Juta, Aturan Berlaku 1 Januari 2026
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyaksikan penyerahan dana hasil penyelamatan keuangan negara oleh Kejaksaan Agung. Uang senilai lebih dari Rp6,6 triliun diserahkan secara simbolis oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Sementara itu, Jaksa Agung, ST Burhanuddin menjelaskan, total dana yang diserahkan mencapai Rp6.625.294.190.469,74. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp4,28 triliun berasal dari penyelamatan keuangan negara atas penanganan perkara tindak pidana korupsi yang dilakukan Kejaksaan RI.
Sementara itu, sisanya merupakan hasil penagihan denda administratif sektor kehutanan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Tumpukan uang pecahan Rp100 ribu itu memenuhi lobi utama gedung Bundar, Kejaksaan Agung. Bahkan masing-masing tumpukan sekitar 2 meter.