Ketua PWNU Jabar, KH. Juhadi Muhammad setelah membacakan deklarasi dinamika internal PBNU di Gedung PWNU Jawa Barat, Sabtu, 20 Desember 2025. (Sumber: Dok. PWNU Jabar)

Daerah

PWNU-PCNU se-Jabar Serukan Islah dan Tegaskan Legitimasi Kepemimpinan PBNU

Senin 22 Des 2025, 20:23 WIB

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jabar menyampaikan pernyataan sikap terkait dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Istighatsah PWNU dan PCNU se-Jawa Barat bertemakan "Meneguhkan Keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama" di Gedung PWNU Jawa Barat, Sabtu, 20 Desember 2025.

PWNU dan PCNU se-Jawa Barat menegaskan, Nahdlatul Ulama merupakan jam’iyyah lahir dari tradisi pondok pesantren. Oleh karena itu, seluruh elemen NU wajib mendengar dan menghormati nasihat para muassis NU serta kiai sepuh dalam setiap dinamika organisasi.

PWNU dan PCNU se-Jawa Barat juga menyerukan pentingnya islah atau rekonsiliasi demi menjaga persatuan, ukhuwah an-Nahdliyah, serta marwah NU. Dalam pernyataan tersebut, PWNU dan PCNU se-Jabar enggan dilibatkan konflik internal PBNU.

Baca Juga: DPRD DKI Tunggu Detail Perencanaan Pembangunan PLTSa dari Pemerintah Pusat

Selain itu, PWNU dan PCNU se-Jawa Barat menegaskan legitimasi kepemimpinan PBNU hasil Muktamar, yakni KH. Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf menduduki Ketua Umum PBNU.

PWNU dan PCNU se-Jabar turut mendorong penyelenggaraan Muktamar NU sebagai solusi terbaik yang konstitusional dan bermartabat untuk mengakhiri polemik serta menjaga soliditas jam’iyyah. Muktamar tersebut ditegaskan harus dipimpin Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf sebagai mandataris Muktamar.

Berikut bunyi pernyataan sikap PWNU dan PCNU se-Jabar terkait dinamika PBNU, di antaranya:

Pernyataan sikap ini sebagai komitmen untuk menjaga keutuhan NU sebagai jam’iyyah pembawa rahmatan lil ‘alamin.

Tags:
Nahdlatul UlamaJawa Barat PBNU

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor