Tekanan semakin besar dengan hadirnya mobil energi terbarukan asal Tiongkok yang menawarkan teknologi mutakhir dengan harga lebih kompetitif.
Produk-produk dari China tersebut bahkan mulai merambah segmen premium, wilayah yang sebelumnya menjadi dominasi pabrikan Eropa.
Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat dan memaksa produsen lama untuk beradaptasi lebih cepat.
Baca Juga: Toyota RAV4 Teranyar Hadir di Jepang, Berpeluang Masuk Indonesia
Meski begitu, kedepannya fasilitas Volkswagen di Dresden tidak akan dibiarkan kosong.
Pabrik tersebut direncanakan beralih fungsi menjadi pusat riset dan pengembangan (R&D) yang berfokus pada teknologi chip, Artificial Intelligence (AI), dan robotika, bekerja sama dengan Technical University of Dresden.
Sementara itu, para pekerja yang sebelumnya bertugas di pabrik Dresden akan ditawari penempatan di fasilitas Volkswagen lainnya.
Meski menutup pabrik di Jerman, Volkswagen masih mempertahankan kehadirannya di pasar global, termasuk Indonesia. Di bawah naungan Indomobil Group, Volkswagen masih memasarkan sejumlah model seperti VW Tiguan dan VW ID Buzz.
Baca Juga: VinFast Ajak Publik Indonesia Pilih Desain Motor Listrik
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang Januari hingga November 2025, penjualan ritel Volkswagen di Indonesia tercatat mencapai 232 unit.
Penjualan terendah terjadi pada April 2025 dengan 6 unit, sementara capaian tertinggi tercatat pada Mei 2025 dengan 50 unit.
Berikut Penjualan Volkswagen (retail) di Indonesia pada Januari-November 2025:
- Januari: 8 unit
- Februari: 7 unit
- Maret: 19 unit
- April: 5 unit
- Mei: 50 unit
- Juni: 39 unit
- Juli: 16 unit
- Agustus: 35 unit
- September: 24 unit
- Oktober: 16 unit
- November: 12 unit
