JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan sejumlah strategi dalam Operasi Lilin untuk mengantisipasi puncak arus mudik dan libur Natal pada 24-25 Desember.
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Prianto menjelaskan, Operasi Lilin 2025 difokuskan pada pengamanan aktivitas liburan serta ibadah Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurutnya, pengaturan lalu lintas disesuaikan dengan karakteristik dan potensi kerawanan di masing-masing wilayah.
“Titik-titik rawan sudah kami plot berdasarkan data dari wilayah. Setiap daerah punya karakteristik sendiri,” kata Prianto dalam keterangannya, Sabtu, 20 Desember 2025.
Menurut Prianto, sejumlah daerah yang menjadi perhatian utama, adalah seperti kawasan Puncak di Bogor, serta wilayah Malang dan Batu di Jawa Timur. Kedua daerah tersebut kerap menjadi tujuan favorit masyarakat saat libur panjang.
Berdasarkan data sementara Korlantas Polri, kota-kota tujuan pemudik dan wisatawan terbanyak masih didominasi wilayah Bogor, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Namun tidak menutup kemungkinan daerah lain juga mengalami lonjakan kunjungan. Alternatif tujuan lain juga ada, seperti Sumatera Utara, Medan, sampai Manado,” ucap Prianto.
Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, Korlantas Polri menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional. Rekayasa tersebut meliputi pengalihan arus di jalan arteri hingga penerapan contraflow dan sistem satu arah di jalan tol yang bersifat kondisional.
"Kalau memang bangkitannya tinggi, baru kita lakukan. Kalau masih normal, kita jalankan seperti biasa,” ujarnya.
Baca Juga: Siapkan 182 Armada, Terminal Kampung Rambutan Pastikan Bus Cukup saat Nataru
Prianto juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya bepergian untuk mempersiapkan perjalanan matang, karena potensi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi bersamaan dengan puncak musim hujan.
"Titik-titik tersebut berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas. Yang paling penting patuhi aturan lalu lintas dan jaga keselamatan. Jangan ngoyo. Kalau mau ke stasiun atau bandara, sebaiknya spare waktu lebih panjang supaya tidak terburu-buru di jalan,” katanya.
Prianto mengingatkan, perencanaan waktu perjalanan yang lebih longgar akan membantu mengurangi stres dan risiko kecelakaan di tengah kepadatan arus lalu lintas selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Ia berharap tidak ada peristiwa yang tidak diinginkan terjadi selama musim libur Nataru.