JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Momen Natal dan tahun baru (Nataru) kerap memicu peningkatan permintaan bahan pokok yang imbasnya membuat harga jadi naik.
Minyak goreng dan telur ayam, menjadi komoditas yang paling rentan mengalami lonjakan harga di momen Nataru seperti sekarang.
Merespons hal itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ade Suherman, meminta Pemprov Jakarta untuk memastikan ketersediaan pasokan.
Sekaligus menjaga keterjangkauan harga bagi warga Jakarta. Pada Desember 2024, harga telur sempat menyentuh kisaran Rp34.000 per kilogram.
Baca Juga: Bahan Pokok Mahal, Pengusaha Warteg Usul Pangan Murah Segera Digelar
“Sementara di awal Desember tahun ini sudah berada di angka sekitar Rp31.000 per kilogram,” ujar Ade kepada awak media, Sabtu, 19 Desember 2025.
Ade mengatakan, perlu adanya upaya antisipasi pada kondisi tersebut. Terlebih pemerintah daerah menyebutkan harga pangan relatif stabil, jelang akhir tahun
Meskipun laju inflasi tidak mengalami lonjakan tajam, dikatakan Ade, tren inflasi pada akhir tahun tetap berpotensi memberi tekanan terhadap harga pangan.
Terutama, bila kebijakan pengendalian yang efektif tidak mengimbanginya.
“Pemerintah harus memaksimalkan fungsi BUMD pangan untuk memastikan pasokan tetap aman dan harga bisa ditekan. Terutama pada komoditas yang mengalami kenaikan signifikan,” ucap Ade.
Dia pun berharap, Pemprov DKI Jakarta dapat memperkuat langkah antisipatif dalam menangani hal itu.
"Mulai dari pengamanan stok, distribusi yang merata, hingga operasi pasar, agar daya beli masyarakat tetap terjaga hingga akhir tahun," kata Ade.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, mengingatkan, pemerintah provinsi memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga jelang Nataru.
Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Nataru, Pemkot Depok Gelar Pasar Murah
Menurut dia, Pemda Jakarta perlu mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak melonjak dan memberatkan warga.
“Jangan sampai harga pangan naik ugal-ugalan, sehingga warga kesulitan,” ujar Taufik.
Selain sektor pangan, Taufik juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memastikan kesiapan layanan transportasi.
Terdapat prediksi peningkatan mobilitas warga selama masa libur Nataru. Khususnya saat perayaan malam pergantian tahun.
“Kalau hari besar keagamaan biasanya Jakarta relatif sepi. Namun, momen Tahun Baru tetap perlu menjadi perhatian,” kata Taufik. (cr-4)