Ilustrasi, suasana di kawasan wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

JAKARTA RAYA

Menanti Wajah Baru Kota Tua yang Akan Direvitalisasi Total oleh Pemprov DKI

Rabu 17 Des 2025, 18:37 WIB

TAMANSARI, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan revitalisasi di kawasan wisata Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, seiring dengan selesainya pembangunan stasiun MRT.

Hal itu diutarakan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, saat melakukan peninjauan ke kawasan Kota Tua.

"Peninjauan hari ini, menjadi bukti keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam menggarap Kota Tua. Kawasan ini memiliki sejarah panjang sehingga penanganannya harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pihak terkait,” kata Rano dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Desember 2025.

Rano menjelaskan, revitalisasi Kota Tua merupakan pekerjaan besar yang telah melalui proses panjang selama lebih dari satu dekade dan sempat mengalami jeda.

Baca Juga: Trotoar Kawasan Kota Tua Bersih Dari PKL, Pengunjung: Kesannya Bagus dan Rapi

Oleh karena itu, penataan kawasan tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan keterlibatan berbagai disiplin ilmu serta kolaborasi lintas instansi.

Ia menegaskan, revitalisasi Kota Tua harus berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur transportasi massal, khususnya MRT.

Menurutnya, penataan kawasan tidak boleh tertinggal ketika operasional MRT telah dimulai.

“Ini adalah titik awal. Ketika nanti stasiun MRT selesai dibangun di kawasan ini, penataan Kota Tua harus berjalan bersamaan. Jangan sampai MRT sudah beroperasi, tetapi kawasan sekitarnya belum tertata. Itu sudah sangat terlambat,” tutur dia.

Rano juga mengungkapkan potensi besar Kota Tua sebagai simpul aktivitas masyarakat setelah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi.

Berdasarkan data di Galeri MRT, Stasiun Jakarta Kota saat ini melayani hampir 1,3 juta penumpang per hari.

Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah sekitar 500 ribu penumpang dari MRT, belum termasuk pengguna TransJakarta.

“Artinya, setiap hari sekitar 2,5 juta orang akan berada dan beraktivitas di kawasan ini. Potensi yang sangat besar ini harus diatur dan dikelola dengan baik agar Kota Tua dapat dinikmati secara nyaman oleh semua pihak,” jelasnya.

Dalam penataan kawasan, Pemprov DKI menyiapkan pengaturan bagi aktivitas ekonomi masyarakat, termasuk pedagang kaki lima (PKL).

Area parkir dan ruang usaha telah disiapkan agar kegiatan ekonomi tetap berjalan tertib tanpa mengganggu fungsi kawasan bersejarah.

“Kalau semua ini sudah terwujud, harus diatur dengan baik. Jika tidak, kawasan ini tidak akan bisa kita nikmati bersama,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Rano menyampaikan bahwa Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara khusus telah menugaskannya untuk memimpin upaya revitalisasi Kota Tua.

Ke depan, Pemprov DKI akan membentuk kelembagaan khusus serta menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antarinstansi.

“Kami akan menindaklanjuti dengan pembentukan kelembagaan dan menyusun secara jelas siapa bertanggung jawab atas apa," tutur Rano.

"Ini sedang dan akan terus kami susun sebagai bagian dari keseriusan revitalisasi Kota Tua,” sambungnya.

Gencarkan Pengawasan

Kepala Satpol PP Kecamatan Tamansari, Goodman Sidabutar mengatakan, pihaknya menggencarkan pengawasan terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua.

Hal itu dilakukan dalam rangka penegakkan Perda DKI Jakarta Nomor 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum, serta demi kenyamanan berwisata para pengunjung di kawasan cagar budaya tersebut.

"Kawasan ini kan sebelumnya marak PKL liar ya. Makanya dalam rangka penegakkan Perda dan kepentingan publik juga, kita perketat pengawasan di tempat ini," tuturnya.

Ia mengungkapkan, bahwa telah terjadi benturan sebanyak tiga kali dalam satu bulan terakhir antara petugas dengan komunitas PKL terkait larangan berjualan di Kota Tua.

Goodman menyampaikan, pada hari kerja, pihaknya menerjunkan 25 hingga 30 personel untuk melakukan pengawasan di kawasan Kota Tua.

"Kalau akhir pekan itu bisa sampai 100 personel. Masing-masing kecamatan kan kirim anggotanya ke sini di akhir pekan," ujar Goodman.

Baca Juga: Rektor IKJ Dukung Rencana Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua

Selain itu, pihaknya juga sudah mulai menggencarkan kegiatan 'Jumat Bersih' di trotoar-trotoar Kota Tua, menyusul sampah plastik hasil dagangan para PKL di lokasi itu.

"Kalau dilihat, trotoar dekat ATM itu kan sudah bersih dari sampah. Kita sudah mulai lakukan (program) "Jumat Bersih" di sini," tutur Goodman.

Goodman mengungkapkan, bahwa perilaku PKL yang selalu kembali berjualan usai diberi teguran atau ditertibkan, masih menjadi masalah yang kerap dihadapi petugas di lapangan.

"Petugas kita kan tidak bisa selalu di sini. Makanya kita juga minta ke Sudin PPKUKM itu untuk manfaatkan gedung-gedung kosong di kawasan ini. Mereka (PKL) sih, kemarin, mengeluh karena enggak ada loksem (lokasi sementara) di sini. Makanya berjualan liar. Mungkin itu bisa diasistensi," tutur Goodman.

Pihaknya pun berharap adanya kerja sama lintas sektor untuk membuat Kota Tua nyaman sebagai lokasi wisata.

"Di sini kan ada Dishub, UPK Kota Tua dan beberapa instansi lainnya. Kerja sama dan koordinasi kita di sini penting untuk perkuat pengawasan," kata dia.

Tags:
JakartaJabodetabek Pemprov DKIrevitalisasiKota TuaRano Karno

Pandi Ramedhan

Reporter

Mohamad Taufik

Editor