Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Usai Kunjungan ke Tiongkok, Tri Adhianto Bawa Konsep Kota Sehat untuk Bekasi

Senin 15 Des 2025, 18:13 WIB

BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, kembali bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi usai menjalani Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN) ke Tiongkok pada 10 hingga 14 Desember 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Tri mengungkapkan, ada sejumlah hal yang dipelajari untuk mendukung upaya menjadikan Kota Bekasi sebagai wilayah yang sehat dan berkelanjutan, khususnya di bidang pengelolaan sampah dan air limbah.

Salah satu fokus utama yang dipelajari adalah optimalisasi pengelolaan sampah dengan menekan kuantitas sejak dari hulu.

“Banyak hal yang kami pelajari ya, terkait untuk menuju kota yang sehat. Bagaimana sampah kami optimalisasikan, dengan mengurangi sampah dari hulu,” kata Tri, Senin, 15 Desember 2025.

Baca Juga: Tekan Sampah Plastik, Pemkot Bekasi Luncurkan Spot Air Minum Ulang di Area Balai Kota

"Kemudian, hari ini alhamdulillah di Bantar Gebang, kami sudah mengajukan untuk 1.400 ton per hari yang akan bisa kami musnahkan menjadi tenaga listrik," jelasnya.

Selain pengelolaan sampah, Tri menyebutkan, pihaknya juga mempelajari sistem pengolahan air kotor, termasuk limbah dari sampah dan tinja.

Saat ini, Pemkot Bekasi bersama Dinas Lingkungan Hidup tengah mengkaji sistem pengolahan limbah tinja agar tidak mencemari lingkungan, terutama aliran sungai.

Ia menjelaskan, meskipun program Open Defecation Free (ODF) atau bebas jamban helikopter di Kota Bekasi telah tuntas, tantangan berikutnya adalah pengelolaan limbah dari jamban yang penuh dan membutuhkan penyedotan.

“Makanya konsep ke depannya itu bahwa sudah secara kecil sudah kami lakukan di RW di Margahayu, di bawah binaan daripada Puskesmas Karang Kitri. Warga cukup menabung Rp10 ribu di Pak RW, kemudian tabungan itu masuk ke Bank Syariah. Kemudian warga tersebut boleh menyedot WC sepuasnya,” katanya.

Namun demikian, Tri mengakui, masih banyak kawasan, baik industri maupun fasilitas umum, yang belum menerapkan sistem pengolahan limbah tinja dengan baik.

Oleh karena itu, kunjungan ke Tiongkok menjadi sarana pembelajaran terkait penerapan teknologi pengolahan limbah yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Ia pun optimistis konsep dan teknologi yang dipelajari di Negeri Tirai Bambu tersebut dapat diterapkan di Kota Bekasi.

“Insyaallah, ya. Karena sekarang itu kan IPAL ini sudah sekitar 150 liter per hari yang bisa kami olah. Tapi masih banyak pengangkut tinja-tinja yang swasta itu, buangnya masih kadang di Kali Sunter, Kali Cakung dan sebagainya, tidak dibawa ke Bantar Gebang,” ujarnya.

Menurut Tri, ke depan pemerintah harus hadir untuk mengatasi persoalan tersebut, termasuk dengan memberikan subsidi bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk pengelolaan limbah tinja.

“Nah, nanti ini biar bagaimana kemudian ini pemerintah kemudian hadir. Pemerintah juga memberikan subsidi tadi kepada warga masyarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk tinja ini,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi, menjelaskan bahwa kunjungan kerja Wali Kota Bekasi ke Tiongkok dilakukan dalam rangka penjajakan kerja sama dengan Jinluo Water Co., Ltd.

Kerja sama tersebut terkait penerapan teknologi ramah lingkungan dan efisien di bidang pengolahan air, manajemen limbah, serta pengelolaan lingkungan berbasis teknologi modern.

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemkot Bekasi Gelar Operasi Pasar Tekan Lonjakan Harga Pangan

Dalam kunjungan tersebut, Tri didampingi jajaran Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) untuk melakukan studi langsung terhadap sistem dan fasilitas perusahaan sebagai referensi pengembangan infrastruktur lingkungan di Kota Bekasi.

“Kolaborasi dengan mitra internasional seperti Jinluo Water menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan tujuan tersebut,” kata Junaedi, Rabu 10 Desember 2025.

Junaedi juga menegaskan bahwa seluruh pembiayaan perjalanan dinas luar negeri tersebut tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Perjalanan ini bersifat non-APBD, sehingga tidak membebani keuangan daerah dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta efisiensi anggaran,” pungkasnya. (cr-3)

Tags:
Wali Kota BekasiJabodetabek Pemkot BekasiTri Adhianto

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor