BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah Kota Bekasi terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi sampah plastik sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi aparatur sipil negara (ASN).
Jika sebelumnya Pemkot Bekasi menerapkan kebijakan wajib membawa tumbler bagi ASN, kini bersama PDAM Tirta Patriot, pemerintah kota resmi meluncurkan spot air minum isi ulang berbayar yang ditempatkan di kawasan Balai Kota Bekasi.
“Hari ini kami berinovasi, ya. Dari satu program yang sudah diinisiasi sejak lama, bahwa tidak lagi menggunakan tempat minum dan harus membawa tumbler dengan isi ulang pakai galon, hari ini kami hadirkan spot air minum berbayar,” ujar Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Senin 15 Desember 2025.
Tri menjelaskan, kehadiran spot air minum isi ulang tersebut juga bertujuan mengubah pola pikir masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan air bersih.
Baca Juga: Kuota Haji 2026 Kota Bekasi Sebanyak 5.064 Orang, Baru 20 Persen Lakukan Pelunasan
“Ini agar kita juga bisa menghargai bahwa air tidak bisa nanti digunakan dengan sesukanya, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.
Ia mengungkapkan, skema pembayaran air minum dibuat terjangkau dan disesuaikan dengan volume yang dibutuhkan.
“Kalau memang butuhnya satu liter, ya bayarnya 300 perak. Kalau dia butuhnya 1,8 liter, bayarnya 500 perak. Jadi ini dalam rangka bukan mencari keuntungan, tetapi lebih kepada agar operasional tetap jalan, karena ini mesinnya juga harus tetap dipelihara dan sebagainya,” jelas Tri.
Saat ini, Tri menyebut Pemkot Bekasi baru menyediakan dua unit spot air minum yang berada di area Plaza Pemkot Bekasi.
Baca Juga: Libur Nataru 2025/2026, Bus Primajasa Imbau Penumpang Waspadai Calo dan Pungli di Terminal Bekasi
Namun, ke depan jumlahnya akan ditambah hingga empat unit dan diperluas ke berbagai ruang publik.
“Hari ini baru ada dua. Jadi masih di tingkat pemerintah kota. Tapi saya akan minta lagi dan lagi proses yang menuju di Bantar Gebang, Danau Duta, mungkin di Kalimalang, kemudian di sekolah-sekolah juga nanti akan kami optimalkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, menjelaskan bahwa setiap mesin spot air minum memiliki kapasitas sekitar 20 hingga 25 liter dan dilengkapi sistem pengisian otomatis
“Untuk satu mesin ada sekitar 20 sampai 25 liter. Kemudian kalau berkurang, dia otomatis flush,” ujarnya.
Baca Juga: Belum Terjadi Lonjakan Penumpang di Terminal Bekasi Jelang Nataru, Petugas Perketat Keamanan
Ali menjelaskan, mesin tersebut juga dilengkapi dengan sensor kontrol kualitas air. Apabila kualitas air tidak memenuhi standar, sistem akan otomatis menghentikan distribusi.
“Ini memang ada sensor quality. Jadi, kalau misalkan mesin ini sudah tidak lagi memproduksi secara standar kualitas, nanti sensor itu akan menggerakkan, kemudian dia akan membuangnya ke belakang,” katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Labkesda, air yang dihasilkan mesin spot air minum tersebut dinyatakan aman dan layak konsumsi.
“Kemarin Labkesda juga sudah turun, hasilnya dipastikan itu sangat-sangat layak diminum. Dengan pH senilai 8,1,” ujar Ali.
Baca Juga: Satpol PP Bekasi Amankan 20 Gereja Jelang Natal, Gandeng Densus 88 Antisipasi Radikalisme
Ia menyebutkan, sumber air pada spot minum tersebut berasal dari pipa Rawa Tembaga yang kemudian melalui proses filtrasi berlapis.
“Iya, ada sembilan filter kami di sini, yang kemudian ada RO-nya, ada ozonisasi, segala macam. Hasilnya dipastikan itu sangat-sangat layak diminum,” ungkapnya.
Terkait keunggulan layanan tersebut, Ali menilai spot air minum ini cukup efisien karena harganya terjangkau dan ramah lingkungan.
Ke depan, pihak PDAM Tirta Patriot akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memperluas kerja sama penyediaan spot air minum di Kota Bekasi.
“Rencananya memang kami akan coba koordinasi dengan pihak-pihak yang memang membutuhkan layanan spot air minum. Untuk saat ini kami baru empat unit. Mudah-mudahan ini menjadi produk unggulan kami terkait dengan pelayanan spot air minum,” pungkasnya. (Cr-3)