DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Depok memicu luapan Setu Tujuh Muara di Kelurahan Kedaung, Kecamatan Sawangan. Luapan air tersebut menyebabkan tebing pembatas Perumahan SIK longsor hingga mendekati badan jalan.
Solihin, 54 tahun, pekerja Perumahan SIK, mengatakan longsor terjadi pada Kamis malam, 11 Desember 2025, saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Tebing sedalam sekitar enam meter dilaporkan ambrol.
“Dampak longsoran sepanjang 20 meter. Material longsor nyari menimbun kolam pemancingan Telaga Syifa 2 berada di bawahnya,” ujar Solihin kepada Poskota di lokasi kejadian, Sabtu pagi, 13 Desember 2025.
Baca Juga: Davina Karamoy Diduga Jadi Selingkuhan Eks Menpora, Sang Akrtis Langsung Buka Suara
Ia memastikan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. “Tidak ada korban luka pada saat terjadi longsor. Cuman material longsoran termasuk satu kamar mandi milik Cafe dekat dengan lokas ikut tergerus ke dalam.”
Menurut Solihin, longsor diduga dipicu luapan air dari Setu Tujuh Muara yang melemahkan struktur tanah di sekitar tebing. “Penyebab longsornya tebing diduga dari luapan air Setu Tujuh Muara tidak jauh dari tebing membuat struktur tanah tidak kuat dan akhirnya terjadi longsor,” ungkapnya.
Ia berharap tebing yang longsor segera diperbaiki dan diperkuat. “Pondasi yang dibawa sudah diturap sampai 1,5 meter. Tapi tidak kuat menahan debit air yang banyak sehingga membuat longsor,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua RW 14 sekaligus Ketua Paguyuban RT dan RW se-Bojongsari, Daud Sulaeman, 42 tahun, menyebut longsor berkaitan dengan kondisi outlet Kali Pelayangan yang dangkal. “Aliran dari Setu Tujuh Muara masuk ke pintu air Kali Pelayangan. Karena sudah dangkal sehingga berdampak banjir,” ujar Daud saat dikonfirmasi, Sabtu, 13 Desember 2025.
Baca Juga: Diteror Buntut Kasus Penghinaan Terhadap Suku Sunda, Ibunda Resbob Panik dan Mengungsi
Daud meminta pihak Perumahan SIK maupun Pemkot Depok segera melakukan penurapan tebing untuk mencegah longsor susulan. “Jika tidak segera di turap, akibatnya bisa merembet sampai ke Situ Muara. Dan dapat membayakan bagi perumahan yang ada dibawahnya bisa terjadi seperti tragedi Situ Gintung nantinya,” tuturnya.
Ia juga menyoroti perubahan lingkungan di sekitar setu. “Sekarang sdh banyak perumahan yang dibangun membuat penyerapan pohon untuk air sudah habis. Sehingga jika hujan tinggi debit air di Setu Tujuh Muara menjadi penuh sampai meluber ke jalanan,” ungkapnya
