Tiba di Islamabad, Presiden Prabowo Dijemput Langsung oleh Presiden dan Perdana Menteri Pakistan

Selasa 09 Des 2025, 12:22 WIB
Presiden Prabowo tiba di Islamabad dan dijemput oleh Presiden serta Perdana Menteri Pakistan (Sumber: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Presiden Prabowo tiba di Islamabad dan dijemput oleh Presiden serta Perdana Menteri Pakistan (Sumber: BPMI Setpres/Laily Rachev)

POSKOTA.CO.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Islamabad, Pakistan, pada Senin, 8 Desember 2025 sekitar pukul 12.00 waktu setempat untuk memenuhi undangan resmi dari Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif.

Kedatangan beliau mendapatkan sambutan kenegaraan dengan upacara militer penuh kehormatan, mencerminkan eratnya hubungan strategis antara kedua negara.

Rombongan Presiden Prabowo yang terbang dengan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 bahkan menerima penghormatan khusus sebelum mendarat.

Enam jet tempur JF-17 Thunder milik Angkatan Udara Pakistan mengawal pesawat tersebut saat memasuki wilayah udara Pakistan, sebuah kehormatan yang hanya diberikan kepada tamu negara setingkat kepala negara.

Baca Juga: Kisah Tiga Guru Penerima Anugerah Guru Indonesia 2025 oleh Presiden Prabowo

Setiba di Nur Khan Base Airport, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Dari pihak Indonesia, turut hadir Duta Besar RI untuk Pakistan, Chandra Warsenanto, serta Atase Pertahanan RI, Kolonel Inf. Henru Hidayat Susanto.

Upacara penyambutan dengan jajar pasukan, 21 dentuman Gun Salute, dan pemberian rangkaian bunga oleh seorang anak kecil Pakistan semakin menambah hangatnya penyambutan untuk Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Wamendagri Wiyagus Dorong Tata Kelola Stadion yang Profesional untuk Perkuat Industri Olahraga dan UMKM

Kunjungan ini memiliki arti historis tersendiri karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Pakistan.

Kehadiran Presiden Prabowo sekaligus menghidupkan kembali jejak panjang persahabatan yang dimulai sejak kunjungan Presiden Sukarno pada 1950, yang menjadi pijakan kuat hubungan kedua negara.


Berita Terkait


News Update