JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) lewat Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) menyelenggarakan evaluasi Operasionalisasi Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) serta Capaian Output Pelaksanaan Asistensi dan Bimbingan Teknis pada Lembaga Rehabilitasi Target Reguler Tahun 2025 sesuai Standar SNI 8807:2022 secara hybrid, Senin, 8 Desember 2025.
Evaluasi IBM digelar untuk menilai pelaksanaan program. Pada 2025, 252 Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) beroperasi di berbagai daerah, terdiri 207 Unit IBM Berkelanjutan, 24 Unit IBM Berkelanjutan Mandiri, 11 Unit IBM Baru di wilayah prioritas, dan sepuluh Unit IBM Baru Mandiri.
Salah sebuah fokus evaluasi adalah melihat kesesuaian antara target yang telah ditetapkan dengan capaian tahap perkembangan unit-unit tersebut, sehingga BNN dapat mengidentifikasi kemajuan, tantangan, serta faktor pendorong dan penghambat yang memengaruhi pelaksanaan program IBM di lapangan.
Sementara itu, evaluasi capaian output pelaksanaan asistensi dan bimbingan teknis pada lembaga rehabilitasi terkait pemenuhan SNI 8807:2022 dilakukan untuk memotret secara mendalam proses pelaksanaan, mengukur ketercapaian output, serta mengidentifikasi sejauh mana peningkatan layanan telah terwujud setelah 6 bulan masa pembinaan yang dilakukan.
Baca Juga: Kepala BNN RI Hadiri CND Ke-68 di Wina, Indonesia Soroti Ancaman Narkotika Sintetis
Selain Direktorat PLRKM BNN, evaluasi ini diikuti perwakilan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI), lembaga mitra, serta 34 BNN Provinsi dan 173 BNN Kabupaten/Kota. Kegiatan ini juga menjadi forum untuk mengidentifikasi berbagai hambatan serta merumuskan solusi atas kendala yang dihadapi di lapangan selama program berlangsung.
BNN menekankan, keberhasilan program IBM maupun pemenuhan standar layanan rehabilitasi sesuai SNI 8807:2022 tidak terlepas dari sinergi berkelanjutan antara pemerintah daerah, lembaga mitra, serta masyarakat. Oleh karenanya, BNN mendorong seluruh pihak untuk terus memperkuat koordinasi, meningkatkan komitmen, dan berperan aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan program agar kualitas layanan rehabilitasi dapat semakin optimal dan merata di seluruh wilayah.
