Potret banjir rob yang terjadi di wilayah Subang dan Indramayu, Jawa Barat. (Sumber: Pemprov Jabar)

Daerah

Data Terkini Banjir Rob Subang dan Indramayu, Ribuan Jiwa Terkena Dampak

Jumat 05 Des 2025, 16:42 WIB

JAWA BARAT,POSKOTA.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau situasi terkini terkait peristiwa banjir rob Subang dan Indramayu, Jawa Barat.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025 dan berdampak pada ribuan kepala keluarga di sejumlah kecamatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan laporan tersebut mencakup beberapa daerah mengalami banjir dan banjir rob yang dipicu oleh hujan berintegritas tinggi serta cuaca ekstrem.

“Salah satu kejadian pertama yang tercatat adalah banjir rob yang melanda wilayah Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 4 Desember sekitar pukul 07.00 WIB,” kata Abdul dikutip dari laman jabarprov pada Jumat, 5 Desember 2025.

Baca Juga: Imbas Banjir Rob, KAI Batalkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Utara-Tanjung Priok

Selain wilayah Subang, di pesisir utara Jawa Barat pun dilaporkan terjadi banjir rob di Kabupaten Indramayu di hari yang sama.

Hal ini terjadi ketika air laut pasang meluap melalui Sungai Perawan dan Sungai Nippon.

Data Terkini

BNPB menyebutkan di wilayah Subang sebanyak 861 kepala keluarga atau 2.648 jiwa terdampak banjir tersebut. Kemudian kerugian material sekitar 861 rumah warga terendam.

BPBD Subang telah melakukan kaji cepat serta menjalin koordinasi dengan instansi terkait guna mempercepat proses penanganan di lokasi.

Baca Juga: Atasi Banjir Rob, DPRD DKI Jakarta Usulkan Pembangunan Terowongan Canggih

“Situasi di lapangan hingga saat ini, air masih menggenangi rumah warga dengan ketinggian 20 hingga 50 cm. Sejumlah akses jalan di beberapa titik terputus akibat genangan, menghambat mobilitas masyarakat dan memperlambat distribusi bantuan,” ujar Abdul.

“Kebutuhan mendesak saat ini meliputi penyaluran bantuan logistik untuk mendukung warga terdampak yang ruang geraknya terbatas,” sambungnya.

Sedangkan di wilayah Indramayu luapan air menggenangi Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur dan ketinggian air terus meningkat hingga 50-60 cm dan memasuki pemukiman warga yang menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu.

Luapan air pasang berdampak pada 2.568 kepala keluarga atau sekitar 8.033 jiwa serta merendam sekitar 1.512 unit rumah.

Baca Juga: Warga Muara Angke Terdampak Banjir Rob: Resah di Rumah, Jualan Gak Laku

“Genangan yang cukup tinggi membuat warga mengevakuasi barang-barang penting sambil menunggu air surut. Meski tidak ada laporan korban jiwa, banjir rob ini berdampak luas pada masyarakat pesisir yang rentan terhadap kenaikan muka air laut,” tuturnya.

Terkini, BPBD Kabupaten Indramayu telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan pemerintah desa.

“Pendataan warga dan rumah terdampak dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh kebutuhan dapat terakomodasi. Perkembangan terkini, air rob dilaporkan telah surut dan warga mulai melakukan pembersihan sisa-sisa banjir,” ujarnya.

Penyebab dari banjir ini dipicu karena hujan berintensitas tinggi yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut sehingga menggenangi pemukiman warga.

Pihan BNPB pun mengimbau masyarakat di wilayah rawan banjir, rob dan cuaca ekstrem untuk selalu mewaspadai perubahan kondisi cuaca dan lingkungan sekitar.

“Masyarakat diharapkan memastikan berada di tempat aman, menghindari area yang berpotensi membahayakan serta menjaga agar saluran drainase tidak tersumbat. Jika terjadi keadaan darurat atau membutuhkan bantuan, warga diminta segera berkoordinasi dengan BPBD atau aparat setempat agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” tuturnya.

Tags:
banjirBNPBIndramayuSubangbanjir rob

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor