Situs ini dirancang responsif sehingga tetap nyaman digunakan baik di perangkat desktop maupun smartphone.
Setelah masuk, Anda akan langsung melihat tampilan peta nasional yang dapat diperbesar sesuai area yang ingin dipantau.
2. Cari Lokasi
Selanjutnya, masukkan nama provinsi, kabupaten, atau kota pada kolom pencarian yang tersedia.
Fitur ini mempermudah pengguna menemukan area spesifik tanpa harus menelusuri peta secara manual.
Pencarian dapat dilakukan untuk wilayah luas seperti “Sumatera Barat” atau lebih kecil seperti “Padang Panjang.”
3. Lihat Peta Interaktif
Setelah lokasi dipilih, sistem akan menampilkan peta interaktif yang dilengkapi ikon-ikon bencana.
Setiap ikon dapat diklik untuk melihat detail kondisi terkini, waktu pembaruan laporan, hingga foto atau keterangan tambahan.
Baca Juga: BPBD Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
4. Kenali Kode Warna Kedalaman Air
Untuk wilayah banjir, Petabencana.id menggunakan kode warna agar pengguna bisa memahami tingkat keparahan secara cepat, yakni.
- Kuning: Ketinggian air 10–70 cm, biasanya mulai mengganggu aktivitas warga.
- Cokelat: Ketinggian air 70–150 cm, masuk kategori banjir sedang hingga berat.
- Merah: Ketinggian air lebih dari 150 cm, termasuk banjir parah yang berpotensi membahayakan keselamatan dan merendam permukiman.
Visualisasi warna ini membantu masyarakat dan relawan menentukan jalur aman serta menghindari titik banjir yang paling berbahaya.
5. Gunakan Informasi dengan Bijak
Data di Petabencana.id diperbarui secara real-time dan sangat berguna untuk pemetaan risiko, perencanaan evakuasi, hingga penyebaran kesadaran kepada masyarakat lain.
Informasi ini juga dapat menjadi acuan bagi instansi pemerintah, tim SAR, serta relawan dalam menentukan prioritas penanganan di lapangan.
