POSKOTA.CO.ID - Roemah Koffie merupakan salah satu brand kopi premium yang tengah berkembang di Indonesia. Sejak kemunculannya, banyak masyarakat yang bertanya: “Roemah Koffie punya siapa?” Pertanyaan ini semakin mengemuka setelah nama merek tersebut ikut disebut dalam percakapan publik terkait kasus hilangnya tumbler di KRL yang sempat viral di media sosial.
Meski polemik tersebut tidak berkaitan langsung dengan bisnis maupun kebijakan brand, publik kemudian mulai mencari informasi lebih dalam mengenai kepemilikan, visi, serta perjalanan bisnis Roemah Koffie. Artikel ini akan membahasnya secara komprehensif.
Baca Juga: Bupati Bekasi Lantik Sekda Baru, Minta Gerak Cepat Benahi Birokrasi
Sejarah Singkat dan Identitas Brand
Roemah Koffie berdiri pada tahun 2022 dengan visi menghadirkan pengalaman menikmati kopi premium bercita rasa Nusantara. Brand ini memadukan dua fungsi utama, yaitu sebagai:
Roastery
Coffee shop modern
Konsep yang diusung tidak hanya berfokus pada kualitas rasa, tetapi juga integrasi unsur budaya Indonesia melalui desain, penyajian, hingga nama produk yang digunakan. Outlet perdana sekaligus pusat operasional Roemah Koffie berada di kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan.
Melansir dari berbagai sumber, brand ini ingin membangun narasi bahwa kopi bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari warisan budaya lokal yang patut diperkenalkan ke panggung global.
Roemah Koffie Punya Siapa?
Secara legal dan struktural, Roemah Koffie berada di bawah naungan JHL Group — sebuah perusahaan besar yang didirikan oleh Jerry Hermawan Lo. Jerry dikenal sebagai sosok pengusaha nasional yang memiliki portofolio bisnis luas, termasuk sektor properti, hospitality, dan agrobisnis.
Sebagai pemilik, Jerry Hermawan Lo turut terlibat dalam ekspansi arah bisnis, namun operasional harian Roemah Koffie dijalankan oleh Felix TJ yang menjabat sebagai CEO.
Felix menjadi perwakilan resmi perusahaan dalam berbagai kesempatan publik, termasuk peluncuran produk inovatif Koffie Tins di ajang internasional.
“Roemah Koffie ingin membawa rasa Indonesia ke panggung dunia dengan standar premium tetapi tetap berakar pada nilai budaya lokal.” ujar CEO Roemah Koffie
Kaitan dengan Kasus Viral Tumbler Hilang di KRL
Nama Roemah Koffie ikut mencuat ketika sebuah unggahan viral mengenai kehilangan cooler bag berisi tumbler kopi beredar luas. Unggahan tersebut dibuat oleh seorang pengguna kereta bernama Anita Dewi, yang merasa petugas KRL tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Publik kemudian menghubungkan kasus ini dengan Roemah Koffie setelah diketahui bahwa suami Anita, bernama Alvin, bekerja di brand tersebut. Namun, insiden itu sebenarnya tidak memiliki keterkaitan dengan operasional maupun kebijakan Roemah Koffie.
Untuk menghindari kesalahpahaman, pihak manajemen Roemah Koffie segera mendatangi kantor PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dalam klarifikasi resminya, pihak perusahaan menyatakan bahwa masalah tersebut merupakan urusan pribadi dan tidak berkaitan dengan nama brand atau pekerjaannya.
Roemah Koffie juga mengapresiasi klarifikasi resmi KCI terkait status petugas, yang disebut tidak diberhentikan dan tetap mengikuti prosedur internal sesuai aturan.
Baca Juga: Dampak Viral Kasus Tumbler Hilang di KRL: PHK untuk Anita dan Satu Keluarga Hadapi Teror Digital
Respons Perusahaan dan Penguatan Etika Publik
Meski tidak terlibat langsung, Roemah Koffie menjadikan peristiwa viral tersebut sebagai momentum evaluasi internal. Melalui pernyataan resmi, perusahaan menegaskan akan memperkuat nilai-nilai berikut:
- Empati
- Etika bersosialisasi
- Sikap profesional
- Tanggung jawab sebagai bagian dari identitas brand
Langkah ini menunjukkan pendekatan manajemen yang preventif, berorientasi reputasi, sekaligus adaptif terhadap dinamika opini publik.
Roemah Koffie merupakan brand kopi asal Indonesia yang berada di bawah kepemilikan Jerry Hermawan Lo melalui JHL Group. Dengan konsep premium yang mengusung nilai budaya Nusantara, brand ini telah membangun identitas yang kuat di pasar kopi lokal.
Meski sempat terseret dalam viralnya kasus di media sosial, klarifikasi resmi menyatakan bahwa insiden tersebut bukan bagian dari aktivitas perusahaan. Roemah Koffie tetap fokus terhadap komitmen kualitas, budaya brand, serta etika publik dalam membangun citra positif jangka panjang.