PESANGGRAHAN, POSKOTA.CO.ID - Kakek Alvaro Kiano Nugroho, 6 tahun, Tugimin, menceritakan detik-detik cucunya ditemukan tinggal kerangka sejak hilang pada 6 Maret 2025.
Tugimin menerima telepon dari cucunya tentang kedatangan polisi ke rumah. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang mengantarkan berkas tambahan berupa akta kelahiran, kartu keluarga, dan KIA milik Alvaro kepada pihak kepolisian.
Setibanya di rumah, polisi menginformasikan Alvaro ditemukan tewas di aliran Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat kabar tersebut disampaikan, keluarga tak kuasa menahan duka. Tugimin menyebutkan, kabar itu berat diterima, karena Alvaro diasuh kakeknya dan neneknya.
Baca Juga: Ayah Tiri Alvaro Tewas di Tahanan: Kakek Korban Bongkar Fakta Mengejutkan
“Ibu (nenek Alvaro) langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama pak polisi dan warga,” ujarnya.
Sementara itu, Tugimin diberi tahu polisi bahwa ayah tiri Alvaro diduga sebagai orang yang bertanggung jawab. Ia tak menyangka menantunya yang ikut mencari keberadaan korban justru terlibat.
“Padahal dia sudah diperiksa, nggak ngaku sama sekali. Bahkan dia ikut nyari juga,” ucap dia.
Saat berada di Polres Metro Jakarta Selatan, Tugimin meminta petugas memastikan pelaku benar-benar ditahan. Kemudian, ia justru menerima kabar ayah tiri Alvaro ditemukan tewas di dalam ruang tahanan.
Baca Juga: Polisi Beberkan Penyebab Kematian Terduga Pelaku Pembunuhan Bocah Alvaro
"Kondisi pelaku itu ternyata dapat kabar dia bunuh diri di polres dan itu diambil keluarganya dan sudah dimakamkan keluarganya,” tutur dia.
Menurutnya, hubungan Alvaro dengan ayah tirinya tampak baik. Bahkan, ayah tirinya kerap datang untuk membawa Alvaro bermain atau memberi jajan setiap akhir pekan.
"Alvaro dengan ayah tirinya baik setiap Sabtu, Minggu datang, nanti minta jajan dianter pulang lagi. Pulang ke tangerang walaupun istirnya ada di sini," tuturnya.
Lebih lanjut, Tugimin mengatakan, proses tes DNA untuk memastikan identitas jenazah benar-benar Alvaro menunggu kedatangan ibu korban di Medan.