POSKOTA.CO.ID - Timnas Indonesia U-23 kembali bersiap menghadapi Mali U-23 pada laga leg kedua Friendly Match sebagai rangkaian persiapan menuju SEA Games 2025.
Berdasarkan performa di leg pertama, sejumlah catatan penting menjadi sorotan bagi Timnas Indonesia U-23.
Lini pertahanan dinilai belum bekerja secara optimal, sementara lini depan juga terlihat kurang klinis dalam memanfaatkan peluang.
Padahal, Timnas Indonesia U-23 bukan tanpa kesempatan di laga Friendly Match leg pertama.
Beberapa peluang tercipta, namun penyelesaian akhir yang kurang baik serta keputusan tidak tepat di momen-momen krusial membuat peluang emas itu gagal berbuah gol.
Nama seperti Dony Tri Pamungkas juga beberapa kali terlihat belum maksimal dalam menentukan opsi terbaik saat berada di area berbahaya.
Salah satu pekerjaan rumah terbesar adalah memaksimalkan potensi Mauro Zijlstra.
Striker muda milik FC Volendam itu belum mendapat suplai bola matang sepanjang laga leg pertama.
Beberapa umpan silang yang diarahkan pemain sayap dan gelandang Indonesia pun tidak mampu menjangkau Zijlstra, menunjukkan adanya masalah koordinasi dan presisi umpan di lini serang.
Di sisi lain, kebobolan tiga gol menjadi catatan keras bagi barisan belakang.
Terutama dua gol terakhir Mali yang berawal dari kesalahan pemain Indonesia dalam membuang bola.
