Sadar Usai Ledakan, Siswa SMAN 72 Jakarta yang Jadi Pelaku Masih Jalani Perawatan Intensif

Kamis 13 Nov 2025, 17:09 WIB
Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta sudah sadar (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta sudah sadar (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID - Perkembangan terbaru kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, menunjukkan titik terang.

Pelajar berinisial F, yang menjadi pelaku sekaligus korban dalam peristiwa pada Jumat, 7 November 2025 itu, kini telah sadarkan diri setelah sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Kepolisian Polda Metro Jaya memastikan kondisi F mulai stabil, namun proses pemeriksaan belum bisa dilakukan lantaran pelajar tersebut masih dalam tahap pemulihan.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa Ucap Tak Gentar Tekanan Politik

“ABH (anak berkonflik dengan hukum) sudah sadar, namun belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam masa pemulihan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, dikutip Kamis, 13 November 2025.

Pemindahan F ke Rumah Sakit Polri dilakukan untuk mempercepat pemulihan sekaligus memudahkan proses penyidikan.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menegaskan bahwa F bertindak secara mandiri tanpa keterlibatan jaringan teroris mana pun.

Baca Juga: Mahfud MD Jadi Korban Video AI Tengah Bagikan Uang, Pelaku Langsung Dilaporkan ke Bareskrim Polri  

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, aksi F dipicu oleh faktor psikologis seperti tekanan, perasaan terisolasi, dan dendam pribadi.

“ABH tersebut bertindak sendiri dan tidak terkait jaringan teror. Motifnya lebih bersifat personal,” tegas Asep.

Ledakan yang mengguncang sekolah tersebut menyebabkan 96 orang luka-luka, sebagian besar siswa. Walau mayoritas mengalami luka ringan, beberapa korban harus menjalani tindakan medis serius.

Baca Juga: Apa Itu Redenominasi Rupiah? Simak Penjelasan, Rencana Pemerintah, dan Dampaknya bagi Masyarakat

Polda Metro Jaya akan terus melakukan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap motif mendalam dan latar belakang psikologis di balik aksi tunggal ini.


Berita Terkait


News Update