JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap 46 siswa aktif terkait insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat, 7 November 2025.
Pemeriksaan ini akan dilakukan secara paralel dengan kegiatan observasi.
“46 orang saksi diperiksa penyidik secara paralel dengan kegiatan observasi dari APSIFOR (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia),” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Budhi Hermanto kepada wartawan pada Kamis, 13 November 2025.
Selain melakukan pemeriksaan kepada saksi, pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan pada tubuh korban saat berada di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ).
Baca Juga: Penyidik Periksa 46 Siswa soal Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta
“Barang bukti yang dikumpulkan dan menempel pada tubuh korban seperti serpihan paku dan sebagainya yang sudah dikumpulkan pihak rumah sakit,” ucapnya.
Sementara pelaku yang statusnya kini berubah menjadi anak berkonflik dengan hukum (ABH), masih belum dapat dimintai keterangan meskipun telah sadar usai menjalani operasi.
“Kondisi ABH sudah sadar, tetapi masih belum bisa dimintai keterangan,” tuturnya.
Ledakan di Masjid Bikin Geger Publik
Insiden ini terjadi pada hari Jumat, 7 November 2025 sekira pukul 12.15 WIB. Dari berbagai keterangan saksi, ledakan terjadi di masjid sekolah.
Baca Juga: Sadar Usai Ledakan, Siswa SMAN 72 Jakarta yang Jadi Pelaku Masih Jalani Perawatan Intensif
Kemudian disusul ledakan kedua yang muncul diduga dari arah berbeda. Akibat dari peristiwa tersebut, 96 orang mengalami luka-luka.
Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, pelaku merupakan seorang siswa di sekolah yang sama dan bertindak secara mandiri tanpa terkait dengan jaringan teror.
“Tindakan dilakukan secara mandiri, tanpa keterkaitan dengan jaringan teror tertentu,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri.
Lebih lanjut, pelaku diduga mengalami tekanan psikologis dalam melakukan aksinya seperti memendam rasa marah dan frustasi yang dilampiaskan pada tindakan tersebut.
“Dia merasa tidak ada tempat untuk menyampaikan keluh kesah, baik di lingkungan keluarga atau lingkungan sendiri maupun sekolah,” ucap Dirreskrimmum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin.
Selain memeriksa saksi, pihak kepolisian pun telah memeriksa ayah ABH. Meski begitu, belum ada rincian terkait pemeriksaan tersebut.