JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Suyudi Ario Seto, menjadi narasumber utama dalam Seminar Nasional Pencegahan Kejahatan yang digelar oleh Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 12 November 2025.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum pelantikan anggota BPD LCKI DKI Jakarta dan dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan.
Dalam paparannya berjudul “Aktualisasi Peran Kelompok Masyarakat Sipil untuk Tindakan Pencegahan Kejahatan di Indonesia”, Kepala BNN RI menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah kejahatan, khususnya peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
“BNN tidak hanya berfokus pada pemberantasan, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar dalam upaya pencegahan hingga ke tingkat akar rumput. Negara tidak mungkin bekerja sendiri tanpa sinergi dengan masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: Kepala BNN RI Dorong Peserta PKN Lemhanas Jadi Agen Pencegahan Narkoba
Lebih lanjut, Jenderal Bintang Tiga ini menyoroti bahwa perang melawan narkotika harus dijalankan dengan pendekatan yang berkeadilan dan berperspektif kemanusiaan.
Ia menegaskan bahwa War on Drugs for Humanity menjadi komitmen BNN dalam menyelamatkan manusia, bukan semata memberantas kejahatan.
"Pendekatan keras tanpa perspektif kemanusiaan hanya melahirkan luka sosial baru. War on Drugs for Humanity adalah komitmen BNN bahwa perjuangan melawan narkotika bukan semata pemberantasan, melainkan juga penyelamatan manusia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN RI juga memaparkan berbagai program unggulan yang menjadi fokus BNN dalam memperkuat pencegahan, seperti Sekolah Bersinar, Kampus Bersinar, Kemah Bersinar, dan Duta Anti-Narkoba, yang kini telah diterapkan di delapan provinsi melalui modul edukasi narkotika.
Selain itu, Ia mengungkapkan bahwa BNN terus meningkatkan layanan rehabilitasi dengan menghadirkan 831 fasilitas di seluruh Indonesia, terdiri atas 216 fasilitas BNN dan 615 fasilitas mitra, yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dalam bidang riset dan pengembangan, BNN di bawah kepemimpinannya juga memperkuat kolaborasi strategis dengan lembaga nasional dan internasional seperti UNODC, Interpol, DEA, CNB Singapura, BRIN, Polri, Bea dan Cukai, TNI AL, serta pemerintah daerah.
“Kejahatan narkotika bukan lagi kejahatan sederhana. Ini sudah lintas daerah dan lintas negara. Karena itu, dibutuhkan kerja sama dan sinergi yang kuat antarinstansi,” jelasnya.
Baca Juga: BNN Luncurkan Program “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba” di Monas
Menutup paparannya, Kepala BNN RI kembali menegaskan bahwa esensi dari seluruh upaya pemberantasan dan pencegahan narkotika adalah kemanusiaan.
"Setiap jiwa yang bisa Kita selamatkan adalah aset bangsa yang sangat berharga,” jelasnya.
Kehadiran Kepala BNN RI dalam forum nasional ini menjadi bukti nyata komitmen BNN untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor, terutama dengan masyarakat sipil, dalam mewujudkan Indonesia yang aman, sehat, dan bebas dari ancaman kejahatan.