Kasus Reno dan Farhan menjadi pengingat penting tentang keselamatan publik dalam aksi massa, sekaligus pentingnya prosedur pencarian korban yang lebih menyeluruh pasca-bencana atau kerusuhan.
Selain itu, temuan ini menunjukkan bagaimana teknologi forensik DNA berperan besar dalam mengungkap identitas korban, bahkan dalam kondisi jasad yang telah rusak parah.
Publik kini berharap agar hasil penyelidikan tuntas dan keluarga korban mendapat keadilan serta kejelasan yang layak. Bagi banyak orang, kisah ini bukan hanya tragedi, tapi juga pelajaran kemanusiaan: bahwa setiap nyawa yang hilang patut dihargai dan diusut dengan serius.
Kasus penemuan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid menutup babak panjang pencarian dua mahasiswa yang hilang sejak aksi demo DPR.
Dari proses renovasi gedung, autopsi forensik, hingga reaksi publik, semua menunjukkan betapa kompleksnya peristiwa ini.
Namun satu hal pasti, kisah mereka akan selalu menjadi pengingat penting bahwa setiap aksi sosial memiliki risiko, dan setiap korban layak ditemukan, diidentifikasi, dan dihormati.
