KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya memastikan penanganan ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, melibatkan sejumlah satuan kerja kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebut, selain Polda Metro Jaya, tim dari Densus 88 Antiteror, Puslabfor Mabes Polri, Polres Jakarta Utara, serta Gegana Brimob turut bekerja di lapangan.
“Langkah awal dilakukan sterilisasi area TKP mengingat adanya temuan bahan peledak. Setelah itu baru dilakukan olah TKP dan pengumpulan barang bukti,” ujar Budi Hermanto di Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
Budi menambahkan, Puslabfor Mabes Polri kini tengah menganalisis jenis serbuk yang ditemukan. Karena itu, pihak tidak menyimpulkan sumber dari ledakan tersebut sebelum ada hasil dari pihak yang berwenang. Ia juga meminta agar masyarakat tidak berspekulasi terkait dengan kasus yang menggemparkan itu.
Baca Juga: Kapolri Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 di RSI Cempaka Putih, 29 Orang Masih Dirawat
“Apakah berasal dari bahan berbahaya atau tidak, itu domain Gegana dan Puslabfor. Hasilnya nanti disampaikan dalam rilis lengkap oleh Kapolri,” jelasnya.
Budi menegaskan bahwa sampai saat ini belum ditemukan keterkaitan pelaku dengan jaringan teror. Namun, Densus 88 tetap mendalami seluruh kemungkinan berdasarkan hasil laboratorium dan pemeriksaan saksi-saksi.
Termasuk mendalami makna tulisan-tulisan berbahasa Inggris seperti “Welcome to Hell”, “For Agartha” yang ada di senjata mainan. Serta ada dua nama pelaku penembakan terkenal dunia, yaitu “Brenton Tarrant” dan “Alexandre Bissonnette”.
Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta yang berlokasi di Jalan Prihatin, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025. Peristiwa itu berlangsung saat khutbah salat Jumat tengah berlangsung di sekolah tersebut.
“Saat khutbah Jumat sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari bagian belakang aula,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yoha dalam keterangannya.