POSKOTA.CO.ID - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, masyarakat diimbau untuk lebih disiplin di jalan. Sebagai bagian dari persiapan nasional, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan kembali menggelar Operasi Zebra 2025, program tahunan yang bertujuan menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar (Kamseltibcarlantas) di seluruh Indonesia.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menjelaskan bahwa Operasi Zebra merupakan tahap awal menjelang Operasi Natal dan Tahun Baru, yang biasanya memuncak saat arus mudik dan balik.
“Operasi Zebra itu nanti saya akan menekankan kaitannya dengan Kamseltibcarlantas,” ujar Irjen Pol. Agus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
Operasi ini akan berlangsung secara serentak di seluruh wilayah, mengedepankan pendekatan humanis, edukatif, dan preventif, bukan sekadar penilangan di jalan raya.
Baca Juga: Kriminolog Sebut Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta Ungkap Rapuhnya Rasa Aman di Sekolah
Tujuan dan Manfaat Operasi Zebra
Banyak yang mengira Operasi Zebra hanya sebatas razia kendaraan. Padahal, tujuan utamanya jauh lebih luas.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya disiplin berlalu lintas serta menekan potensi kecelakaan menjelang masa libur panjang.
Setiap tahun, angka pelanggaran lalu lintas cenderung meningkat menjelang akhir tahun. Dengan adanya Operasi Zebra, Polri berharap masyarakat lebih sadar akan dampak sosial dari setiap tindakan di jalan, sekecil apa pun.
Operasi ini juga menjadi pemanasan menuju Operasi Nataru, di mana kepadatan kendaraan meningkat tajam akibat mudik dan liburan keluarga. Dengan kesiapan sejak dini, risiko kecelakaan dan kemacetan bisa ditekan lebih efektif.
Sasaran Utama Operasi Zebra 2025
Operasi Zebra 2025 tidak hanya berfokus pada tilang, tetapi juga pembinaan dan pencegahan perilaku berisiko di jalan raya.
Berikut sejumlah pelanggaran prioritas yang akan menjadi fokus penindakan:
- Balap liar, terutama di malam hari.
- Pengendara tanpa helm atau sabuk pengaman.
- Menggunakan ponsel saat berkendara.
- Pengemudi di bawah umur.
- Pelanggaran rambu, marka, dan lampu lalu lintas.
- Berkendara melawan arus atau tanpa surat kendaraan.
Menurut Irjen Agus, balap liar menjadi perhatian khusus karena sering meresahkan warga dan menimbulkan kecelakaan fatal.
“Khusus balap liar kita tindak secara humanis. Persiapan dari Operasi Nataru ini tentunya dari sisi keselamatan dan keamanan sedang kita siapkan bersama para stakeholder,” tegasnya.
Dengan pendekatan ini, Polri tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa tertib lalu lintas adalah tanggung jawab bersama.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keamanan Bersama
Operasi Zebra 2025 dilaksanakan melalui koordinasi lintas lembaga. Korlantas Polri bekerja sama dengan pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, pengelola jalan tol, serta aparat keamanan setempat.
Irjen Agus menegaskan, seluruh pihak akan berkontribusi untuk memastikan operasi berjalan efektif:
“Kami sedang menyiapkan skenario pengamanan Natal dan Tahun Baru, termasuk persiapan personel dan pengaturan arus lalu lintas,” katanya.
Kerja sama ini sangat penting, terutama untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada akhir tahun. Tujuannya sederhana: semua pengguna jalan bisa merasa aman, nyaman, dan sampai tujuan tanpa hambatan.
Pendekatan Humanis: Edukasi Lebih diutamakan daripada Tilang
Salah satu hal menarik dari Operasi Zebra 2025 adalah pendekatan humanis yang diterapkan. Artinya, petugas akan lebih banyak memberikan edukasi langsung kepada pengendara daripada sekadar menindak.
Misalnya, larangan balap liar atau penggunaan ponsel saat mengemudi akan dijelaskan dari sisi keselamatan dan dampak sosialnya, bukan semata karena aturan.
Dengan cara ini, masyarakat diharapkan memahami mengapa aturan itu penting, bukan hanya takut terhadap sanksi.
Korlantas juga aktif melakukan kampanye keselamatan melalui media sosial, baliho digital, dan sosialisasi di sekolah serta komunitas pengendara.
Pendekatan edukatif ini dinilai efektif membangun budaya tertib lalu lintas dalam jangka panjang.
Baca Juga: Petani Binaan Polres Serang Panen Jagung di Jawilan
Layanan Pengaduan dan Kanal Informasi Resmi Korlantas
Sebagai bentuk modernisasi pelayanan publik, Korlantas Polri kini menyediakan Contact Center untuk masyarakat. Layanan ini memudahkan warga melaporkan pelanggaran, meminta bantuan, atau mencari informasi tentang Operasi Zebra.
Berikut kanal resmi yang bisa diakses:
- Telepon: 1500-669
- WhatsApp Chat: 0819-0150-0669
- Aplikasi Mobile “Contact Center Korlantas Polri” (tersedia di Google Play & App Store)
- SMS Layanan Cepat: 9119
Masyarakat juga dapat memantau kondisi lalu lintas, info pengalihan jalan, hingga jadwal operasi melalui kanal resmi tersebut.
Dengan layanan ini, Polri berharap terbangun sinergi antara aparat dan pengguna jalan untuk menjaga keamanan bersama.
Operasi Zebra 2025 bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi gerakan nasional untuk membangun kesadaran berlalu lintas yang lebih baik.
Melalui kombinasi antara penegakan hukum, edukasi, dan kolaborasi lintas sektor, Polri berupaya menghadirkan perjalanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Jadi, sebelum libur dimulai, pastikan kendaraan dalam kondisi prima, surat lengkap, dan tentu saja disiplin di jalan. Karena keselamatan bukan hanya milik kita sendiri, tapi juga pengguna jalan lainnya.