POSKOTA.CO.ID - Nama Gus Elham Yahya atau Mohammad Elham Yahya Luqman sedang mencuat di jagat maya. Dai muda asal Tarokan, Kediri, Jawa Timur, ini berhasil menarik perhatian publik, khususnya generasi muda.
Dengan gaya dakwahnya yang segar dan mudah diterima. Banyak yang penasaran dengan latar belakang pendakwah yang baru menginjak usia 23 tahun ini.
Lahir pada 8 Juli 2001, Elham telah memantapkan diri sebagai pengasuh Pondok Pesantren AL Ikhlas 2 di desa kelahirannya, Kaliboto.
Meski usianya masih sangat muda, kematangan dan kedalaman ilmunya dalam berceramah membuatnya disegani dan memiliki basis penggemar yang luas.
Akarnya yang Kuat di Dunia Pesantren
Jejak Elham dalam dunia pesantren sudah tertanam sangat dalam. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia memutuskan untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, salah satu institusi pendidikan Islam tertua dan paling berpengaruh di Nusantara. Di sanalah ia mendalami ilmu agama dan kitab kuning, membekali diri dengan fondasi keislaman yang kokoh.
Setelah masa belajarnya di Lirboyo usai, Elham tidak melanjutkan ke luar kota. Ia memilih pulang kampung untuk membangun dan mengasuh Pondok Pesantren AL Ikhlas 2, yang merupakan pengembangan dari pesantren keluarganya, AL Ikhlas 1. Keputusannya ini menunjukkan komitmennya untuk mengabdi pada tanah kelahiran.
Baca Juga: Publik Jepang Tersinggung, Nessie Judge Klarifikasi Penggunaan Foto Junko Furuta
Silsilah Keluarga: Darah Ulama yang Mengalir
Kepopuleran Elham tidak lepas dari silsilah keluarganya yang sangat dihormati di kalangan Nahdliyin Kediri. Ia adalah putra dari KH. Luqman Arifin Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren AL Ikhlas 1 yang dikenal sebagai sosok panutan masyarakat.
Darah dakwahnya bahkan telah mengalir dari kakeknya, KH. Mudhofir Ilyas, seorang ulama karismatik yang mendirikan Pondok Al Ikhlas Kaliboto dan berperan besar dalam penyebaran Islam di wilayah Kediri.
Informasi mengenai keluarga intinya jarang diekspos, mencerminkan sikap keluarga yang menjaga privasi. Diketahui ia memiliki seorang kakak laki-laki, Gus Agung, yang juga merupakan alumni pesantren ternama.
