POSKOTA.CO.ID - Inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan (daerah) jangan untuk pencitraan atau gimik (gimmick), tetapi harus menghadirkan solusi atas berbagai persoalan di daerah.
Sayang kalau inovasi itu hanya gimik saja. Hanya untuk prestise, hanya untuk kebanggan semua atau bahkan untuk popularitas kepala daerah. Kalau enggak ada solusi, itu namanya bukan inovasi.
Pesan itu disampaikan Wamendagri, Bima Arya Sugiarto kepada kepala daerah pada suatu acara di Kemendagri, Rabu, 5 November 2025.
“Pesan ini tidaklah berlebihan. Wajar saja, jika para kepala daerah diingatkan tidak terjebak mengejar gimik semata, terlebih sebatas popularitas,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, bung Heri dan bang Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
“Kepala daerah hendaknya mengejar prestasi, bukan prestise. Kalau prestasi akan terukir dan dikenang sepanjang masa karena memberikan banyak manfaat, tetapi prestise bisa usang, saatnya pun akan dilupakan,” tambah Heri.
“Manusiawi, setiap orang ingin populer dan mendapat perhatian publik,” kata Yudi.
“Kalau sekadar ingin cepat populer, bikin saja kebijakan yang aneh- aneh dan nyeleneh. Dalam era digital seperti sekarang ini, dipastikan akan menjadi viral,” kata Heri.
“Persoalanya kemudian, kebijakan yang nyeleneh akan menjadi pergunjingan, jika tidak berupa hujatan. Tak sedikit pejabat dihujat karena kebijakannya nyeleneh, tidak lazim,” kata mas Bro.
“Lantas bagaimana caranya agar tidak tidak disebut gimik?,” tanya Yudi.
“Hadir di tengah masyarakat memberikan solusi, menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi rakyat melalui aksi nyata, bukan sebatas wacana. Ketika pejabat datang, sesulit apa pun persoalan dapat terselesaikan,” urai mas Bro.
