Warga melintasi genangan banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 5 November 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Pemprov DKI Siapkan Langkah Mitigasi Hadapi Banjir Rob di Pesisir Jakarta Utara

Rabu 05 Nov 2025, 22:38 WIB

JAKARTA, POSKOTA, CO. ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi terjadinya banjir rob di pesisir Jakarta Utara.

Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Jakarta Utara pada 3 hingga 12 November 2025 yang dipicu oleh fenomena supermoon.

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menyampaikan, saat ini Pemprov Jakarta tengah menyiapkan langkah pencegahan, mitigasi, dan respons cepat dalam menghadapi banjir rob di pesisir Jakarta Utara.

Untuk Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Chico menyebut, telah mengerahkan pasukan biru tim tanggap darurat secara penuh di tujuh wilayah rawan utama.

"Yaitu Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina & Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok dan Kali Baru, serta Marunda," kata Chico kepada Poskota, Rabu, 5 November 2025.

Selain itu, Chico menyebut, BPBD DKI juga telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 5-10 November 2025, bekerja sama dengan BMKG dan TNI AU guna meminimalisir banjir rob akibat curah hujan tinggi.

Baca Juga: Banjir Rob Datang Tiba-Tiba, Warga Muara Angke Dipaksa Bersiaga

"Hal ini bertujuan menurunkan intensitas hujan di wilayah utara Jakarta," ujar Chico.

Chico mengatakan, BPBD DKI mengimbau warga pesisir untuk waspada serta mempersiapkan evakuasi mandiri terkait potensi banjir rob tersebut.

"BPBD DKI mengimbau warga untuk mempersiapkan evakuasi mandiri dan memantau level air melalui aplikasi JAKI atau hotline 11," Kata Chico.

Lebih lanjut, Chico menyampaikan, pihaknya juga melakukan pendekatan nature based solution atau solusi berbasis alam.

"Secara bertahap, Pemprov DKI menerapkan solusi berbasis alam seperti pembangunan waduk, situ, dan embung untuk menahan air, serta restorasi mangrove di pesisir untuk mengurangi dampak pasang air laut maksimum diprediksi mencapai 0,69 m pada 6-9 November 2025," ungkap dia.

Berdasarkan inspeksi lapangan Dinas SDA per 4 November 2025, dikatakan Chico, kondisi infrastruktur pesisir secara keseluruhan stabil namun dengan catatan rawan di beberapa titik. Berikut rinciannya:

Tanggul: Dari 1.200 km tanggul pantai di Jakarta Utara, terdapat 5 titik roboh dan 3 titik longsor (terutama di Muara Baru dan Tanjung Priok) akibat hujan sebelumnya.

Namun, tanggul darurat (mitigasi) telah dibangun di titik-titik rawan luapan, dengan ketebalan 1-2 meter menggunakan karung pasir dan geomembrane. Penjagaan diperkuat 24 jam oleh Pasukan Biru untuk mencegah kebocoran.

Pompa Air: 560 unit pompa stasioner siaga operasional di 11 kelurahan pesisir (termasuk Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, dan Ancol), dengan kapasitas total 1,2 juta liter per menit.

Baca Juga: Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob

Selain itu, 50 unit pompa mobile dikerahkan untuk drainase darurat. Saat ini, 95% pompa dalam kondisi prima setelah maintenance Oktober 2025.

Drainase: Saluran drainase utama di pesisir telah dikeruk sepanjang 15 km sejak 22 Oktober 2025, menghasilkan 1.500 karung lumpur.

Namun, drainase di Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi, sehingga tim rutin memantau dengan drone.

"Secara keseluruhan, efektivitas drainase mencapai 85%, dengan target peningkatan melalui sistem polder tertutup," ungkapnya.

Selain itu, Chico mengatakan, BPBD DKI Jakarta juga telah mengaktifkan protokol standar penanganan bencana rob, termasuk kesiapan pengungsian sementara jika genangan air melebihi 50 cm atau mengancam keselamatan.

"Saat ini, belum ada kebutuhan evakuasi massal karena rob masih dalam tahap potensial," ujarnya.

Chico menyebut, terdapat 257 lokasi pengungsian tersebar di Jakarta Utara dan Timur dengan kapasitas 39.599 orang, termasuk gedung serbaguna, masjid, dan sekolah.

"Prioritas untuk warga rentan di 11 kelurahan rawan seperti Kamal Muara dan Kapuk Muara," ucapnya.

Jika diperlukan, kata Chico, pengungsian akan dimulai 24 jam sebelum puncak rob pada 6 November besok, dengan transportasi gratis via bus TransJakarta.

Lebih lanjut, Chico menyampaikan, pihaknya juga akan menyiapkan 200 unit toilet portabel siaga di titik pengungsian dan posko BPBD, dilengkapi sanitasi darurat air bersih dan disinfektan.

"Ini bagian dari paket logistik bencana yang mencakup makanan siap saji dan obat-obatan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan," ujar Chico. (cr-4)

Tags:
Pemprov DKIJakutJakarta Utarabanjir robChico Hakim

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor