Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG melalui Kinerja Keberlanjutan yang Solid

Rabu 05 Nov 2025, 11:20 WIB
Kinerja pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri terus meningkat hingga Rp310 triliun pada kuartal III-2025. (Sumber: Istimewa)

Kinerja pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri terus meningkat hingga Rp310 triliun pada kuartal III-2025. (Sumber: Istimewa)

Selain itu, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri juga diarahkan untuk menjangkau masyarakat kurang terlayani, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Empat program unggulan TJSL ini Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri dan Mandiri Peduli Sekolah yang telah menjangkau lebih dari 60.000 penerima manfaat di berbagai daerah.

Baca Juga: Sinergi Majukan Negeri lewat Inovasi Digital, Bank Mandiri Raih 8 Penghargaan Internasional

Program ini melibatkan ribuan karyawan Mandiri serta berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari rumah sakit daerah, pelaku UMKM, lembaga pendidikan, hingga komunitas lingkungan.

Sebagai mitra strategis Pemerintah, Bank Mandiri berperan aktif dalam mendukung agenda Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, kesehatan, penguatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, serta terkait ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Melalui langkah nyata ini, Bank Mandiri mengutamakan nilai tambah bagi masyarakat sekaligus memperkuat kondisi ekonomi dan sosial bangsa menuju Indonesia Emas.

“Kami meyakini pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui sinergi dan kolaborasi yang konsisten” kata Novita dalam siaran pers, Senin, 4 November 2025.

Bank Mandiri berkomitmen menjadi bagian dari gerakan Sinergi Majukan Negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas dan memberi nilai tambah bagi masyarakat.

Tak luput dari pandangan eksternal, komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan makin mendapatkan pengakuan yang luar biasa. Lembaga pemeringkat ESG: Sustainalytics mencatat perbaikan risiko ESG Bank Mandiri menjadi “negligible risk” dengan skor 9,5 pada September 2025, dari sebelumnya yang berada pada kategori “medium risk” dengan skor 27,6 pada tahun 2024.

Artinya, penurunan skor ini mencerminkan penguatan nyata pada penerapan prinsip ESG di seluruh bisnis perseroan.

Baca Juga: Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham jadi Sinyal Kekuatan Fundamental

“Bagi kami, keberlanjutan bukan sekedar tanggung jawab, tetapi bagian dari strategi bisnis. Kami berkomitmen memastikan setiap inisiatif tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” terang Novita.


Berita Terkait


News Update