Tak lama setelah viral, Hening menyampaikan, permohonan maaf terbuka melalui akun pribadinya, @heningdzikrillah.
Dalam video klarifikasi yang diunggah, ia menegaskan bahwa ucapannya hanyalah candaan pribadi dengan teman.
Namun, ia tetap mengakui, tindakannya melanggar etika kerja dan standar profesional yang selama ini dijunjung oleh Wali Kota Surabaya.
“Dengan penuh penyesalan, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat, kepada semua pihak yang merasa terganggu, dan terutama kepada Bapak Walikota yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada saya,” ucap Hening dalam videonya.
Dia menegaskan, tidak ada niat untuk memanipulasi kegiatan lapangan ataupun mencederai kepercayaan publik.
“Itu murni kesalahan pribadi saya yang meskipun konteksnya bercanda dengan teman di mobil, tetapi tetap menyalahi aturan standar kerja yang selama ini menjadi prinsip dasar Bapak Walikota. Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kesalahan ini, walaupun konteksnya hanya bercanda pribadi dengan teman,” lanjutnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, Hening mengumumkan, pengunduran dirinya dari tim media sosial Wali Kota Surabaya.
Ia berharap, insiden ini menjadi pelajaran bagi siapapun yang bekerja di ranah publik, terutama dalam memanfaatkan ruang digital yang serba terbuka.
"Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati terdalam. Saya menyesal sedalam-dalamnya, dan sebagai bentuk tanggung jawab moral, saya menyampaikan pengunduran diri saya dengan penuh kesadaran dan penyesalan," tutupnya.
