KEMBANGAN, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 20 siswa sekolah dasar (SD) Negeri Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, mengalami mual hingga muntah setelah mengonsumsi makanan dalam paket makan bergizi gratis (MBG).
Kejadian diduga keracunan makanan paket MBG itu, dilaporkan terjadi pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun, membenarkan, kejadian puluhan siswa yang mengalami mual hingga muntah usai menyantap makanan dalam paket MBG hari itu.
"Itu pas hari Rabu sih, hari ketiga kami dapat MBG. Tapi, udah aman sih, anak-anak juga hari itu, tujuh anak dibawa ke RSUD Kembangan terus enggak lama setelah dikasih obat, dia udah bisa pulang ke sekolah. Besoknya, juga udah masuk lagi," kata Siti kepada Poskota melalui pesan, Sabtu, 1 November 2025.
Baca Juga: SPPG Taman Kencana Peduli Bogor Diresmikan, Siap Bagikan MBG untuk 3.314 Siswa
Siti menuturkan bahwa, hari itu ada sebanyak 20 siswa yang mengalami mual hingga muntah. Sebanyak 13 siswa mendapatkan pelayanan kesehatan di sekolah.
"Tujuh yang ke RSUD, karena waktu itu Puskesmas Kembangan-nya kan lagi penuh, jadi akhirnya kami disarankan ke RSUD Kembangan. Yang di sekolah sih 13 anak itu ditanganin sama dokter, artinya gak terlalu parah juga sih," jelas Siti.
Pada hari itu, Siti mengatakan jika siswa di sekolah tersebut mendapatkan menu MBG terdiri dari mie, telur, hingga puding.
Dirinya menduga jika puding dan mie pada menu MBG hari itu yang membuat puluhan siswa mual hingga muntah.
"Kayaknya sih (dari pudingnya), cuman ada yang mie juga sih bilangnya. 'Mie-nya kurang enak Bu, ini lah', gitu. Sebenernya udah kami ingetin, anak-anak juga udah diingetin 'ini udah jangan dimakan', gitu. Namanya anak-anak lagi euforianya, lagi semangat banget dapet MBG," ungkap Siti.
Setelah kejadian diduga keracunan setelah mengkonsumsi paket MBG, puluhan siswa tersebut dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas.
Bahkan Siti mengatakan jika anak-anak yang keracunan keeseokan harinya sudah kembali masuk sekolah.
Baca Juga: Dinkes Depok Inspeksi 37 SPPG, Pastikan Pengelola MBG Bersertifikat
"Sudah aman sekali. Bahkan habis kejadian besoknya mereka langsung masuk semua. Jadi saya sudah konfirmasi, sudah panggil mereka (orangtua siswa), ngobrol sama anak-anak juga, sama orang tuanya juga. Aman sih, nggak ada masalah apa-apa di sekolah," tuturnya.
Meski demikian, Siti mengungkapkan jika untuk sementara, MBG di sekolah itu disetop. Ia belum dapat mengungkapkan kapan sekiranya sekolah kembali mendapatkan MBG.
"Memang lagi di stop dulu kan, selama beberapa hari di stop dulu," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pihak sekolah mengevaluasi kejadian diduga keracunan ini. Langkah yang dilakukan yaitu dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kami ada komunikasi panggil anak-anak, yang 20 anak tadi, panggil orang tua juga, kami komunikasi," jelasnya.