POSKOTA.CO.ID - Berbagai pihak mengapresiasi penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2026 sekitar Rp2 juta, dari sebelumnya sebesar Rp87.409.366 menjadi Rp89.410.258.
Dengan penurunan ini, maka biaya haji yang harus dibayarkan oleh setiap calon jemaah sebesar Rp54.194.366, turun sekitar Rp1,2 juta dari Rp55.431.750 di tahun 2025.
“Kita patut bersyukur atas penurunan biaya haji tahun depan. Biasanya ongkos naik haji cenderung naik setiap tahun tahu karena berbagai hal,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Loh jangan lupa, biaya haji tahun 2025 juga turun, meski nilai nominalnya tak sebesar penurunan musim haji tahun 2026,” kata Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Pencoblosan Tak Harus Sehari
“Ini bukti adanya komitmen pemerintah dan DPR untuk berupaya menurunkan biaya perjalanan haji sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, Presiden meminta agar biaya perjalanan haji dapat ditekan lebih besar lagi,” urai mas Bro.
“Semoga tahun 2027 dan seterusnya biaya perjalanan haji bisa lebih rendah lagi,” kata Heri yang disambut “Aamiin” oleh kedua sohibnya.
“Tetapi berbagai kalangan juga berharap, meski biaya turun, pelayanan harus tetap ditingkatkan. Jangan karena ongkos turun, pelayanan juga ikut menurun, ini tak ubahnya nggak ada penurunan,” kata Yudi.
“Setuju. Sekalipun biaya haji diturunkan, namun untuk pelayanan dan penyelenggaraan haji sejak masuk asrama, berangkat dari Indonesia menuju Arab Saudi hingga kembali pulang ke tanah air harus semakin baik dan meningkat,” kata mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Perjuangan Sejati Lahir dari Tindakan
“Ini termasuk pelayanan kesehatan, pemondokan, katering – menu makanan serta pendampingan bagi jemaah yang memerlukan bantuan selama menjalankan rangkaian ibadah haji, baik di Madinah maupun Mekah,” ujar Heri.
“Kita meyakini kualitas pelayanan bagi jemaah haji akan lebih baik lagi,” kata Yudi.
“Dengan penyelenggaraan haji yang ditangani oleh kementerian tersendiri, terdapat harapan besar penyelenggaraan akan lebih baik, pelayanan terhadap para jemaah semakin meningkat,” urai mas Bro.
“Logika berpikir saya juga demikian, tetapi jika harapan tak sesuai kenyataan . bagaimana?,” tanya Heri.
“Kita harus optimis kualitas penyelenggaraan akan lebih baik,” jelas mas Bro. (Joko Lestari)