POSKOTA.CO.ID - Samsung bersiap merilis flagship terbarunya, Galaxy S26, yang disebut bakal membawa peningkatan besar di sektor konektivitas, kamera, dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Namun, kabar yang beredar menyebutkan bahwa harga seri S26 akan lebih tinggi dibanding pendahulunya, Galaxy S25.
Kenaikan harga ini diduga kuat disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi, terutama pada komponen memori.
Dilansir dari kanal teknologi Tcol Tech, harga chip memori HBM (High Bandwidth Memory) kini enam kali lipat lebih mahal dari DRAM biasa.
Baca Juga: Cara Registrasi dan Aktivasi IKD untuk Buat KTP Digital Lewat HP
Tren integrasi AI yang memerlukan kapasitas dan bandwidth lebih besar juga memaksa produsen menyesuaikan diri.
Meski begitu, Samsung berupaya menekan biaya lewat penggunaan chipset Exynos 2600 yang kini masuk tahap produksi massal dengan teknologi fabrikasi 2nm.
Chip ini diklaim lebih efisien dan ekonomis dibanding Snapdragon generasi terbaru. Selain itu, chip konektivitas Exynos S6568 akan mendukung Bluetooth 6.1 dan Wi-Fi yang lebih cepat serta hemat daya.
Untuk kamera, Galaxy S26 reguler diperkirakan tetap mengusung sensor 50MP yang ditingkatkan kemampuan low light-nya.
Sedangkan varian Ultra kemungkinan membawa kamera utama 200MP dengan zoom optik 5x dan telephoto sekunder 50MP 3,5x.
Baca Juga: Cara Registrasi dan Aktivasi IKD untuk Buat KTP Digital Lewat HP
Rumor lain menyebut dukungan aperture variabel dan pengisian cepat hingga 60W dengan baterai 5.000 mAh, serta fitur Qi2 wireless charging di semua model.
Produksi massal seri Galaxy S26 diprediksi dimulai akhir 2025, sementara peluncuran globalnya mungkin mundur ke awal 2026.
Dengan inovasi besar di bidang AI dan konektivitas, seri ini berpotensi memperkuat dominasi Samsung di pasar flagship meski dengan konsekuensi harga yang lebih tinggi.