POSKOTA.CO.ID - Lini smartphone "Edge" Samsung, yang selama lebih dari satu dekade menjadi ikon desain inovatif dengan layar melengkungnya, dikabarkan akan segera menemui ajal.
Sumber terpercaya dalam industri mengindikasikan bahwa raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tidak hanya akan membatalkan Samsung Galaxy S26 Edge, tetapi juga menghentikan produksi dini Samsung Galaxy S25 Edge akibat performa penjualan yang sangat mengecewakan.
Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh leaker ternama, Ice Universe, yang dengan tegas menyatakan bahwa pengembangan Galaxy S26 Edge telah "dipastikan dibatalkan."
Lebih lanjut, produksi Galaxy S25 Edge yang diluncurkan pada Mei 2025 juga akan dihentikan secara bertahap, dengan ritel hanya diperbolehkan menghabiskan stok yang tersisa.
Baca Juga: Daftar HP yang Punya Kamera Bokeh Terbaik dengan Harga Terjangkau di 2025
Data Penjualan yang Mengkhawatirkan: S25 Edge Tersisih
Data penjualan global hingga Agustus 2025 menjadi bukti nyata kegagalan komersial S25 Edge. Varian ini hanya terjual 1,31 juta unit, angka yang sangat timpang jika dibandingkan dengan saudara-sedarahnya:
- Galaxy S25 Ultra: 12,18 juta unit
- Galaxy S25 Standar: 8,28 juta unit
- Galaxy S25 Plus: 5,05 juta unit
Dengan selisih yang begitu jauh, keputusan untuk membatalkan S26 Edge dinilai sebagai langkah strategis untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Analisis Kegagalan: Saat Desain "Ultra-Thin" Menjadi Bumerang
Awalnya, Galaxy S25 Edge diluncurkan dengan janji desain revolusioner setipis 5,88 mm, menjawab tantangan rumor "iPhone Air" Apple. Namun, desain ultra-tipis ini justru menjadi bumerang yang merugikan konsumen dalam tiga aspek krusial:
Harga Premium untuk Fitur yang Diringkas
Ponsel ini dibanderol lebih mahal dari varian S25 dan S25 Plus, meski fiturnya justru lebih sedikit. Konsumen merasa harga tersebut tidak sebanding dengan nilai yang ditawarkan, terutama jika dibandingkan dengan S25 Ultra yang jauh lebih lengkap.


 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 