POSKOTA.CO.ID - Pernah membayangkan bagaimana kalau kita bisa “melihat” suasana masa kerajaan Majapahit lewat seni foto generatif berbasis AI?
Dengan teknologi seperti generative AI kita sekarang bisa menciptakan visual yang terasa seperti dari abad ke-14 hingga ke-15, lengkap dengan arsitektur, busana, dan nuansa budaya era Majapahit.
Memahami estetika Majapahit
Sebelum kita masuk ke prompt, kita perlu tahu dulu karakter visual dari kerajaan Majapahit supaya prompt kita nggak “lepas” dari konteks sejarah/cultural. Beberapa hal penting:
Baca Juga: Bangun Tatanan Pemerintahan yang Bersih, DPRD dan Kejari Kabupaten Bogor Perkuat Sinergitas
- Era Majapahit (1292-sekitar 1500) merupakan kerajaan besar di Nusantara dengan pusat di wilayah sekarang Jawa Timur.
- Seni dan arsitektur Majapahit menunjukkan ciri khas: relief batu yang agak kaku atau formal pose, kombinasi Hindu-Buddha, motif lokal, aesthetic timur Jawa.
- Simbol seperti Surya Majapahit, matahari dengan sinar delapan atau sembilan dewa di tengah sering muncul sebagai lambang kerajaan.
- Busana dan aksesoris khas: kain panjang, ikat pinggang, perhiasan emas/kamalaka, rambut diikat, mungkin mahkota kecil, latar arsitektur batu atau relief. Semua ini penting untuk dimasukkan dalam prompt.
Dengan pemahaman ini kita bisa mulai membangun prompt yang tepat.
Komponen penting prompt untuk nuansa Majapahit
Saat membuat prompt untuk foto AI, ada elemen-kunci yang harus kita perhatikan. Berikut daftar komponennya dan bagaimana kita bisa memasukkannya:
- Subjek utama: misalnya “prajurit Majapahit”, “ratu Majapahit”, “pasar pelabuhan Majapahit”, atau “upacara kerajaan Majapahit”.
- Busana & aksesoris: kain songket atau tenun, ikat kepala, mahkota sederhana, gelang/perhiasan emas, senjata seperti keris atau tombak.
- Lingkungan / latar belakang: candi atau relief batu kuno, benteng batu, pelabuhan kayu di pinggir laut, hutan tropis, desa Majapahit.
- Pencahayaan / mood: misalnya “golden hour”, cahaya hangat matahari terbenam, sinar lembut dari obor, suasana epik & heroik.
- Gaya visual: bisa realistis ultra-high-resolution, atau bergaya lukisan klasik, atau semi-fantasi sejarah. Tambahkan “cinematic”, “ultra-realistic”, “8K”, “dramatic lighting” agar hasil lebih striking.
- Color palette / tekstur: warna emas, merah tua, cokelat batu, kayu tua, kain biru/hitam; tekstur batu pahat, kayu lapuk, kain halus.
- Detail budaya & historis: arsitektur Jawa Timur, relief wayang, motif kamalaka, simbol Surya Majapahit.
Jadi prompt yang lengkap akan memasukkan banyak dari aspek ini agar AI “mengerti” nuansanya.
Langkah-langkah membuat prompt secara praktis
Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti dengan santai:
Langkah 1: Tentukan subjek & adegan
Pilih apa yang ingin digambarkan. Misalnya: “seorang pemimpin Majapahit berbaju kerajaan di atas kapal layar kayu di pelabuhan”.
Langkah 2: Tambahkan busana & aksesori
Misalnya: “wearing gold-embossed batik cloth, intricate necklace of gold, kris with carved hilt, kumis tipis”.
Langkah 3: Tentukan latar & suasana
Misalnya: “ancient stone harbor with wooden ships, tropical sunset, warm golden light, sea mist”.
Langkah 4: Pilih gaya visual & teknis
Misalnya: “ultra-realistic 8K, cinematic film still, depth of field, dramatic lighting, rich texture”.
Langkah 5: Masukkan detail budaya/historis
Misalnya: “in the style of 14th-century East Javanese reliefs, motif Surya Majapahit emblem visible, traditional Javanese architecture in background”.
Contoh prompt lengkap
Tips tambahan agar hasil lebih “hidup” dan otentik
- Gunakan referensi visual: lihat foto relief, arca, situs arkeologi di area Majapahit untuk mendapatkan warna, busana, arsitektur yang autentik.
- Bereksperimen dengan versi gaya: misalnya tambahkan kata “fantasy art style”, “digital painting”, “oil painting on canvas” jika ingin gaya yang lebih artistik.
- Perhatikan komposisi: kata-kata seperti “wide-angle”, “close-up portrait”, “full-body shot”, “dramatic low angle” dapat mempengaruhi framing gambar.
- Tambahkan teks negatif (jika model mendukung) untuk menghindari hasil yang aneh. Contoh: “no modern clothing, no skyscrapers, no neon lights”.
- Sesuaikan resolusi dan kualitas teknis: gunakan “8K”, “photorealistic”, “cinematic lighting” agar hasil lebih tajam dan detil.
- Bermain dengan warna dan mood: untuk suasana klasik bisa “warm golden hour”, “sepia tone”, “soft shadows”; untuk suasana perang bisa “stormy skies”, “dramatic chiaroscuro”.
- Coba multiple generator / rerun prompt: terkadang hasil pertama belum optimal, tweaking kecil pada kata-adjektiva bisa menghasilkan perbedaan besar.
- Jangan lupa hak cipta & etika: meskipun menggunakan AI, pastikan kamu punya hak menggunakan hasilnya jika untuk publikasi, dan hindari stereotype atau representasi yang salah budaya.
Dengan memahami estetika visual era Majapahit dan menyusun prompt yang tepat, kamu bisa membawa model generatif AI “menjelajah waktu” ke masa kejayaan Majapahit membuat foto yang terasa seperti artefak sejarah atau scene film epik kuno.
Ingat, kunci utamanya adalah detail: busana, latar, mood, gaya visual, dan elemen budaya. Semoga artikel ini membantu kamu mulai bereksperimen.