Harga Emas Turun? Analis Ramalkan Tahun 2026 Diprediksi Jadi Titik Balik Kenaikan

Kamis 30 Okt 2025, 14:10 WIB
Pasar Global Bergejolak, Tapi Emas Diproyeksi Rebound Tajam di Tahun 2026 (Sumber: Pinterest)

Pasar Global Bergejolak, Tapi Emas Diproyeksi Rebound Tajam di Tahun 2026 (Sumber: Pinterest)

Tidak hanya di pasar global, pergerakan harga emas dunia juga berdampak ke pasar dalam negeri. Misalnya, di pasar Indonesia, harga emas batangan Antam (PT Aneka Tambang) ikut mengikuti tren dunia.

Pada hari Rabu (29/10/2025), harga emas Antam tercatat turun lagi sekitar Rp 15.000 menjadi Rp 2,267 juta per gram setelah sehari sebelumnya mencapai level tertinggi Rp 2,487 juta per gram pada 21/10/2025. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi global langsung memengaruhi sentimen dan harga lokal.

Bagi investor atau masyarakat yang ingin memiliki emas fisik di Indonesia, penurunan lokal bisa menjadi momen untuk mempertimbangkan pembelian dengan catatan tetap memperhatikan spread, biaya cetak, dan faktor likuiditas ketika ingin menjual kembali.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini 30 Oktober 2025 di Pegadaian: Galeri24-UBS Turun Lagi

Apa yang Harus Diperhatikan?

Sebelum memutuskan membeli emas atau menambah alokasi, ada beberapa hal yang patut diperhatikan:

  1. Horizon waktu — Jika Anda berorientasi jangka panjang (3-5 tahun ke atas), peluang kenaikan emas bisa menarik. Namun untuk jangka pendek, volatilitas tetap tinggi.
  2. Spread dan biaya — Harga lokal sering kali memiliki margin tambahan (cukup besar) dibanding harga spot internasional.
  3. Tempat penyimpanan & likuiditas — Emas fisik perlu penyimpanan aman, sedangkan instrumen elektronik (ETFs, logam non-fisik) punya likuiditas berbeda.
  4. Diversifikasi — Emas bisa jadi bagian dari portofolio yang lebih luas untuk mengurangi risiko di pasar saham atau obligasi.
  5. Monitoring faktor eksternal — Kebijakan suku bunga bank sentral (misalnya Federal Reserve AS), inflasi, dan isu geopolitik akan terus memengaruhi harga emas. Seperti dalam survei LBMA, kebijakan moneter AS adalah salah satu driver besar.

Singkatnya, meskipun hari-hari ini harga emas sempat “ngedrop”, namun gambaran jangka panjang tetap cerah. Analis global memproyeksikan bahwa emas bisa mencapai level yang sebelumnya tak terbayangkan hingga mendekati US$ 5.000 per troy ons pada 2026.

Jika Anda menaruh pandangan ke depan, emas bisa jadi salah satu komponen portofolio yang menarik. Tetapi jika Anda memikirkan keuntungan instan atau “trading cepat”, ingat bahwa emas bukanlah saham yang naik sepanjang hari dan tanpa koreksi. Ia tetap memiliki risiko hanya saja risiko itu mungkin lebih terkendali bila dipandang dari jangka panjang.

Emas batangan siap diperdagangkan di tengah tekanan jangka pendek, para analis global masih optimis logam mulia ini akan kembali menguat.


Berita Terkait


News Update