Sementara itu, salah seorang pelaksana irigasi DI Cukang Sadang, Jamar membantah tudingan proyek dijalankan secara tidak transparan.
"Pelang proyek ada dan telah dipasang sejak pekerjaan dimulai. Namun memang sebelumnya sempat roboh, jadi mungkin gak kelihatan," katanya.
Ia juga meluruskan penggunaa bahan material lama. Menurutnya, bangunan dibuat dari material baru, sedangkan bahan lama digunakan untuk akses ke lokasi.
"Karena material bekas bangunan lama itu digunakan untuk akses menuju lokasi. Tapi kalau pembangunan irigasi tentu menggunakan material baru," tuturnya.
Jama mengaku, nama perusahaan proyek irigasi tersebut yakni PT Nindia Karya dengan anggaran sebesar Rp144 miliar untuk beberapa lokasi di wilayah Pandeglang dan Lebak.
Baca Juga: 2 Bocah Terseret Sungai Ciliman Pandeglang Ditemukan Tidak Bernyawa
"Kalau saya pelaksana sub kontraktor, kalau pemenang tendernya PT. Nindia Kaya," tuturnya. (fat)
