Bupati Tangerang Dampingi Wapres Gibran Tanam Mangrove

Senin 27 Okt 2025, 16:48 WIB
Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanam tanam mangrove di Taman Mangrove di KUA, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin, 27 Oktober 2025. (Sumber: Dok. Diskominfo Kabupaten Tangerang)

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanam tanam mangrove di Taman Mangrove di KUA, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin, 27 Oktober 2025. (Sumber: Dok. Diskominfo Kabupaten Tangerang)

MAUK, POSKOTA.CO.ID - Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam penanaman mangrove di Taman Mangrove, Ketapang Urban Aquacukture (KUA), Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin, 27 Oktober 2025.

Maesyal menyampaikan, penanaman mangrove dilakukan dalam program penataan wilayah pesisir Desa Ketapang sejak 2018. Saat itu, Pemkab Tangerang menetapkan kawasan pesisir Desa Ketapang seluas 15 hektare di atas tanah milik Pemda sebagai kawasan percontohan pengelolaan pesisir terpadu.

Kawasan mangrove Desa Ketapang kini memiliki 16 jenis tanaman mangrove yang tumbuh dan dikelola oleh masyarakat pesisir. Keberadaan ekosistem ini tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru bagi warga sekitar.

“Pada 2018, ketika Bupati Tangerang masih dijabat oleh Bapak Zaki Iskandar, kami diberi tugas untuk mengembangkan wilayah pesisir di Desa Ketapang. Program ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu perbaikan lingkungan melalui penanaman mangrove dan pengendalian abrasi, peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, serta penataan hunian masyarakat nelayan agar lebih layak dan sehat,” Maesyal, Senin, 27 Oktober 2025.

Baca Juga: Telkom Dukung Restorasi Pesisir Lombok Utara Lewat Penanaman 10.000 Bibit Mangrove

Maesyal menjelaskan, sebanyak 84 unit rumah layak huni telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat nelayan. Hunian tersebut dilengkapi fasilitas air bersih yang memadai serta lingkungan yang tertata dengan baik.

Selain itu, pemerintah juga membangun jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya melalui kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, Kementerian PUPR, dan Kementerian Lingkungan Hidup, serta dukungan program CSR dari pihak ketiga.

"Program penataan pesisir Ketapang juga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Para nelayan kini tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan, tetapi juga mengembangkan usaha olahan hasil laut seperti bakso ikan, kerupuk udang, dan berbagai produk UMKM lainnya yang dikelola oleh istri-istri nelayan," ujarnya.

Selain sebagai kawasan konservasi dan studi, KUA juga menjadi tujuan wisata, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini menjadi bukti bahwa pembangunan berbasis lingkungan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Dukung Kelestarian Pesisir, Maxim Tanam 700 Bibit Mangrove di Jakarta Utara

“Kawasan Ketapang kini menjadi salah satu destinasi wisata mangrove di Kabupaten Tangerang. Banyak masyarakat dari dalam maupun luar daerah yang datang berkunjung, sekaligus menikmati hasil olahan laut buatan warga setempat,” ucapnya.


Berita Terkait


News Update