2. Memberikan Data Pribadi ke Orang Tak Dikenal
Informasi seperti nomor HP, tanggal lahir, NIK, alamat email, atau jawaban atas pertanyaan keamanan bisa dipakai pelaku untuk rekayasa sosial (social engineering) dan reset akun.
Cegah: Verifikasi identitas orang/organisasi yang meminta data. Berikan data sensitif hanya pada layanan resmi dan lewat kanal aman.
3. Mengklik Link Sembarangan
Link phishing bisa mengarahkanmu ke situs palsu yang meniru WhatsApp atau bank untuk mencuri kredensial atau mendorongmu memasukkan kode OTP. Sekali terjebak, akun mudah diretas.
Cegah: Jangan klik link dari pengirim tidak dikenal. Periksa domain, gunakan bookmark untuk situs penting, dan jangan masukkan data pribadi di halaman yang mencurigakan.
Baca Juga: WhatsApp Bisa Disadap dari Jarak Jauh, Ini Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya
4. Menginstal WhatsApp MOD atau Aplikasi Pihak Ketiga Tidak Resmi
Versi modifikasi (WhatsApp MOD) atau APK dari sumber tak terpercaya sering memasukkan kode berbahaya atau mengabaikan enkripsi resmi.
Memberi akses ke aplikasi pihak ketiga juga bisa membuka celah data.
Cegah: Pasang WhatsApp hanya dari Google Play Store atau App Store resmi. Batasi dan cek izin aplikasi pihak ketiga; cabut akses yang mencurigakan lewat pengaturan.
Baca Juga: Akun WhatsApp Disadap? Ini 3 Bahaya Mengintai yang Harus Diwaspadai
