BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Kasus dugaan keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum juga reda.
Setelah sebelumnya mengguncang Kecamatan Rongga dengan 1.333 korban, kini kasus serupa muncul di wilayah utara, tepatnya di SMPN 1 Lembang.
Kasus ini mencuat sejak Kamis, 23 Oktober 2025, dan sempat membuat para orang tua siswa panik. Pesan berantai di WhatsApp menyebut sejumlah siswa mengalami mual dan sakit perut setelah menyantap menu MBG.
Namun pihak sekolah menegaskan kondisi para siswa sudah tertangani.
Baca Juga: Pemkab Bandung Barat Segera Klaim Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG
“Tidak semua siswa makan menu MBG. Tapi kalau di rumah muncul gejala lanjutan seperti mual, pusing, atau muntah, segera dibawa ke fasilitas kesehatan,” tulis pihak sekolah dalam pengumuman resmi yang terpantau Jumat, 24 Oktober 2025.
Dari data yang dihimpun, sebanyak 1.220 paket MBG dibagikan di sekolah tersebut dan sekitar 232 porsi dikonsumsi siswa. Untuk mengantisipasi korban tambahan, ambulans dan tim medis disiagakan di sekolah.
Koordinator MBG SMPN 1 Lembang, Ian Mulyana, menyebut belum bisa memastikan penyebab gejala yang dialami siswa.
“MBG diterima jam 7.30, dimakan jam 10.00, lalu sekitar jam 11.30 mulai ada yang bergejala. Setiap hari kami selalu mencicipi dulu sebelum didistribusikan. Bahkan saya sendiri makan tiga potong daging tadi, tapi aman-aman saja,” kata Ian.
Ia menambahkan, menu MBG hari itu terdiri atas ayam betutu, ayam goreng, tahu, sayur, dan buah jeruk.
Laporan sementara mencatat 30 siswa mengalami gejala awal dan langsung ditangani di ruang UKS. Sebanyak 26 siswa sudah dipulangkan, sementara sisanya masih dirawat di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Belasan Siswa di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG
Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia Nurliana Sukandar, memastikan pihaknya telah menyiapkan beberapa lokasi untuk menangani pasien dugaan keracunan.
“Ada Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim, dan Puskesmas Lembang yang siap menerima,” kata Lia.
Ia menegaskan fokus utama pemerintah adalah penanganan cepat terhadap korban.
“Belum kita hitung berapa siswa yang benar-benar makan MBG. Yang penting korban cepat tertangani dulu,” tegasnya.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan keracunan MBG di Bandung Barat. Warga berharap pemerintah segera bertindak agar program makan gratis tidak lagi memakan korban.