BPTI juga mendorong seluruh finalis untuk mendaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas karya penelitiannya. Langkah ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus perlindungan hukum terhadap hasil riset siswa. Dengan demikian, OPSI turut menanamkan nilai integritas akademik dan kesadaran hukum ilmiah sejak dini.
5. Pelaksanaan Babak Final Secara Daring
Sama seperti tahun sebelumnya, babak final OPSI 2025 dilaksanakan secara daring (online) dari lokasi masing-masing peserta. Panitia menyediakan panduan teknis resmi melalui situs bpti.kemdikbud.go.id.
Babak final terdiri dari dua tahap utama:
a. Penilaian Visualisasi Hasil Karya
Peserta diwajibkan menyiapkan poster dan video penelitian sebagai media presentasi visual.
- Poster penelitian harus menampilkan judul, nama tim, kode peserta, dan logo OPSI.
- Video penelitian berdurasi maksimal tiga menit dalam format horizontal, menampilkan proses dan hasil penelitian secara ringkas.
- Semua visual harus mencantumkan sumber gambar dan bebas dari unsur SARA atau politik.
- Video diunggah ke YouTube dengan tautan dikirim ke panitia sesuai format yang ditentukan.
b. Presentasi dan Wawancara
Tahap ini menjadi puncak kompetisi. Peserta melakukan presentasi daring melalui Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh panitia.
- Setiap tim wajib hadir lengkap dan menampilkan slide presentasi (PowerPoint) yang telah dikirimkan satu hari sebelum jadwal final.
- Bila terjadi gangguan jaringan, peserta wajib menyiapkan video presentasi cadangan.
- Durasi presentasi berlangsung 5–10 menit, dilanjutkan sesi tanya jawab selama 10–15 menit.
- Peserta juga wajib menunjukkan kartu siswa sebagai verifikasi identitas dan memastikan ruangan bebas dari gangguan.
6. Kriteria Penilaian Babak Akhir OPSI 2025
Untuk menjaga objektivitas dan transparansi, BPTI menetapkan kriteria penilaian dengan bobot yang jelas:

Selain menilai aspek akademik, juri juga memperhatikan etika komunikasi, kejujuran ilmiah, dan karakter peserta selama proses wawancara. Dengan demikian, OPSI tidak hanya menilai hasil penelitian, tetapi juga membentuk kepribadian ilmiah yang berintegritas.
Baca Juga: Sekjen Golkar Tak Tahu Ada Kader Laporkan Akun Penghina Bahlil ke Polisi
Makna OPSI bagi Dunia Pendidikan
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia tidak semata menjadi ajang kompetisi, melainkan juga arena pembelajaran karakter ilmiah. Melalui proses penelitian, siswa belajar untuk:
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan logis.
- Menghadapi tantangan dengan pendekatan metodologis.
- Menghargai orisinalitas dan etika akademik.
- Berkolaborasi dalam tim lintas disiplin ilmu.
Dengan demikian, OPSI berperan strategis dalam mencetak generasi muda berdaya saing global yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan moral.
Dengan dirilisnya pengumuman finalis nasional OPSI 2025, para peserta memasuki tahap akhir dari perjalanan panjang penuh dedikasi. Melalui tahapan seleksi yang transparan, sistem daring yang terintegrasi, dan penilaian yang objektif, OPSI menjadi simbol kemajuan pendidikan riset di Indonesia.
Lebih dari sekadar kompetisi, OPSI merupakan investasi masa depan bangsa melahirkan peneliti muda yang siap berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.